Mitrapost.com – Saat memulai aktivitas, umat Islam dianjurkan untuk mengawalinya dengan bacaan basmalah. Basmalah atau bismillah berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas dua suku kata, yaitu ‘bism’ yang berarti ‘dengan atau atas nama’ dan ‘Illah’ yang berarti Tuhan atau Allah.
Dengan demikian, bismillah berarti ‘Dengan nama Allah’. Bacaan ini memiliki pengucapan lebih lengkap, ‘bismillahirrahmanirrahim’ atau ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’.
Pengucapan bismillah sebagai awal suatu tindakan juga memiliki keutamaan. Dilansir dari NU Online, berikut penjelasan lebih lengkapnya!
Keutamaan membaca bismillah
Bacaan bismillah agar Allah senantiasa memberikan restu, keridaan, kelancaran, dan perlindungan terhadap hal yang akan dilakukan itu. Dengan bacaan itu, muslim tidak hanya meminta restu dari Allah tetapi juga terus mengingat Allah sebanyak yang seharusnya.
Mengucapkan basmalah merupakan salah satu anjuran Rasulullah SAW sebelum mengerjakan ibadah maupun aktivitas yang sifatnya kebaiknya untuk memperoleh keberkahan,
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَايُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ أَوْ أَقْطَعُ أَوْ أَجْذَمُ
Artinya: “Setiap perkara yang mengandung kebaikan didalamnya yang tidak diawali dengan membaca ‘Bismillahirrahmanirrahim’ maka kebaikan tersebut akan terputus, yakni kurang berkah.” (Kasyifatu As-Saja, Syekh Nawawi Al-Bantani).
Bacaan ini juga juga merupakan sesuatu yang dianugerahkan oleh Allah SWT untuk Nabi SAW dan umatnya, serta tak pernah sekejap mata pun Malaikat Jibril dan malaikat lainnya meninggalkan Basmalah,
وَلَمَّا نَزَلَ عَلَيَّ جِبْرِيْلُ بِهَا أَعَادَهَا ثَلَاثًا وَقَالَ هِيَ لَكَ وَلِأُمَّتِكَ فَمُرْهُمْ لَا يَدَعُوْهَا فِيْ شَيْءٍ مِنْ أُمُوْرِهِمْ فَإِنِّيْ لَمْ أَدَعْهَا طَرْفَةَ عَيْنٍ مُنْذُ نَزَلَتْ عَلٰى أَبِيْكَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَكَذَا الْمَلَائِكَةُ
Artinya: “Ketika Malaikat Jibril datang kepadaku dengan membawa Basmalah, maka ia mengulang Basmalah sebanyak tiga kali lalu berkata: Basmalah itu untuk engkau dan umat engkau. Maka perintahkanlah untuk tidak meninggalkan basmalah pada setiap hal, karena aku dan malaikat lainnya tidak pernah sekejap matapun meninggalkan basmalah semenjak basmalah diturunkan kepada Nabi Adam As,” (Kasyifatu As-Saja’, Syekh Nawawi Al-Bantani).
Dalam kitab Bayan An-Nahwu wa Qowaid Al-Lugot Al-Arobiyah: Imrithi karya Ibnu M. Ruhiyat Al-Bantari dan H. Nur Maki Ruhiyat terbitan Ma’had Bantar Gedang, terdapat hadits yang bunyinya,
مَنْ اَرَدَ اَنْ يُحْيِ سَعِيْدًا اَوْ يَمُوْتُ شَهِيْدًا فَلْيَقُلْ عِنْدَا كُلِّ اِبْتِدَإٍ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Artinya: “Barang siapa yang menginginkan hidup mulia dan mati syahid maka ucapkanlah basmalah sebelum memulai segala sesuatu.”
Lewat penjelasan tersebut, membaca basmalah sebelum mengerjakan segala sesuatu merupakan upaya untuk hidup mulia, serta bertemu ajal dalam kondisi sebaik-baiknya. Tidak hanya itu, membaca basmalah akan senantiasa mengingatkan kita kepada Allah SWT. (*)

Redaksi Mitrapost.com