Pati, Mitrapost.com – Minimnya potensi padi organik di Bumi Mina Tani, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk bisa aktif memberikan edukasi kepada petani.
Hal itu didorong oleh Anggota Komisi B, Sudi Rustanto. Ia mengungkapkan potensi padi di Pati sangat tinggi. Namun, sejauh ini tidak banyak petani yang turut mengembangkan pertanian atau padi organik.
“Potensi beras organik sangat luar biasa sekali, karena tidak semua petani bisa menanam beras organik,” kata Rustanto.
Ia menyampaikan padi organik memang membutuhkan perawatan yang cukup ekstra. Diantaranya unsur hara pada tanah sekaligus pengairan harus menjadi perhatian.
“Hal itu membutuhkan lahan dan pengairan yang baik. Struktur tanahnya harus diperhatikan,” ujarnya.
Selama ini, kata dia petani yang menerapkan padi organik berada di Pati Utara. Seperti salah satunya di Kecamatan Tayu.
Oleh karena itu, sebagai wakil rakyat pihaknya mendorong kepada PPL agar bisa memberikan edukasi terkait padi organik. Ke depannya supaya padi organik bisa dikembangkan oleh petani.
Untuk diketahui, produksi padi organik berdampak terhadap harga jual yang cukup mahal. Hal tersebut, bisa lebih mensejahterakan para petani di Bumi Mina Tani.
“Pengairannya, dari pupuknya di Pati yang ada di sekitar Pati Utara. Jadi tidak semuanya lahan bisa dibikin beras organik,” terangnya.
Lebih lanjut, disamping terciptanya produk padi organik, Rustanto berharap Kabupaten Pati bisa menjadi lumbung pangan terbesar setelah Kabupaten Sragen.
“Pati bisa seperti Kabupaten yang lain akan menjadi lumbung gabah atau lumbung pangan, mungkin bisa terbesar di Jawa Tengah setelah Sragen,” pungkasnya. (Adv)

Wartawan Mitrapost.com