Mitrapost.com – Salah satu bagian dari ayam yang sering kali diabaikan adalah kaki ayam atau biasa disebut ceker. Meski ceker ayam sering kali dibuang, sebenarnya bagian ini bisa diolah menjadi makanan lezat yang memberikan gizi bagi tubuh.
Salah satu nutrisi yang menjadi sorotan bagi ceker ayam adalah kandungan kolagennya yang tinggi. Kolagen merupakan protein penting dari jaringan ikat tubuh seperti kulit, tulang, tendon, dan ligamen. Tubuh memproduksi kolagen secara alami, tetapi produksinya bisa menurun seiring bertambahnya usia.
Berikut ini kami rangkum manfaat konsumsi ceker yang kaya akan kolagen, serta beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan manfaat maksimal!
Nutrisi dalam ceker dan manfaatnya
Dilansir dari laman Healthline, ceker bergizi karena kandungan banyak vitamin dan mineral, termasuk protein, kalsium, vitamin A, serta folat (vitamin B9). Sekitar 70% dari total kandungan proteinnya adalah kolagen, yang bermanfaat bagi kesehatan kulit dan tulang.
Bukti sains menunjukkan bahwa asupan kolagen dapat meningkatkan hidrasi, kekuatan, elastisitas, dan kepadatan kulit. Kolagen dapat bekerja dengan meningkatkan kadar asam hialuronat, molekul penahan air yang diyakini membantu mencegah penuaan dini pada kulit.
Berdasarkan studi mencatat bahwa kolagen dapat meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi pembentukan kerutan (tanda penuaan dini) yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet B (UVB) yang menyebabkan kulit terbakar.
Kolagen dalam ceker ayam juga dapat meredakan nyeri sendi. Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoarthritis atau kondisi yang menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain dan menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kesulitan bergerak.
Asupan kolagen dapat meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause. Konsumsi kolagen meningkatkan kepadatan dan sintesis mineral tulang sekaligus mengurangi degradasi tulang.
Sebuah penelitian terhadap 39 wanita, mereka yang mengonsumsi suplemen kolagen menunjukkan kehilangan kepadatan mineral tulang yang jauh lebih sedikit daripada kelompok kontrol. Para peneliti percaya bahwa kolagen dapat memberikan efek ini karena merupakan komponen utama massa tulang.
Apa yang perlu diperhatikan?
Meski bergizi, ceker ayam juga bisa memberikan risiko karena kandungan lemak, terutama jika diolah dengan cara digoreng akan meningkatkan kandungan lemak trans, lemak tak jenuh yang tidak sehat dan membahayakan kesehatan jantung.
Lemak trans dapat meningkatkan penanda peradangan, kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL (jahat) sekaligus menurunkan kolesterol HDL (baik). Hal ini pada gilirannya meningkatkan risiko aterosklerosis, atau penumpukan plak di pembuluh darah, dan serangan jantung.
Maka dari itu, olah dengan cara yang sehat. Pilih ceker ayam yang segar, bersihkan dengan baik, dan rebus dengan metode yang tepat. Beberapa metode merebus yang bisa dicoba antara lain merebus dengan air garam, kemudian menambahkan jeruk nipis atau cuka. Gunakan teknik 5-30-7, atau merebusnya dua kali. (*)

Redaksi Mitrapost.com