Kurangnya Apresiasi Guru dari Wali Murid

Mitrapost.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau yang kerap disapa Gus Yahya menyoroti kasus guru Madrasah Diniyah di Demak yang dituntut wali murid sebesar Rp 25 juta.

Dirinya menyatakan bahwa pelajaran yang dapat diambil dari fenomena ini adalah kurangnya apresiasi yang diberikan kepada guru dari para wali murid. Fenomena ini cukup meluas di masyarakat Indonesia, yakni para guru kurang mendapatkan apresiasi dari para peserta didik, sekaligus orang tua mereka.

Terlebih lagi, guru-guru Madrasah Diniyah Takmiliyah umumnya hanya memiliki fasilitas kesejahteraan yang amat minim. Di samping sorotannya kepada wali murid, Gus Yahya juga menyampaikan sarannya kepada para guru untuk senantiasa meningkatkan kecakapannya dalam mengajar dan mendidik anak, guna menghindari hal serupa terulang kembali.

Para guru hendaknya tidak menggunakan kekerasan dalam menangani para siswanya. Pengembangan kemampuan mendidik dan menghindari hal-hal yang bisa menjadi masalah, termasuk yang dianggap sebagai perundungan atau kekerasan patutnya dilakukan oleh setiap guru.

Sementara Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar mengapresiasi peran ustaz dan ustazah di Madrasah Diniyah Takmiliyah yang tersebar di 107.715 lokasi di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam lansiran Kompas.com.

Ia menyebutkan kesejahteraan ustaz dan ustazah yang mendidik 3.287.745 santri Madrasah Diniyah Takmiliyah se-Indonesia itu harus diperhatikan, sebab mereka memiliki peran yang besar dalam pembentukan karakter seorang anak untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul.

Perubahan akan dilakukan mulai tahun depan. ustaz dan ustazah di Madrasah Diniyah Takmiliyah memang tidak populer di bumi, namun menjadi artis di langit. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati