Semarang, Mitrapost.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menerapkan sistem S’MEDI (Smart Manajemen Distribusi Internet) dalam mengelola penggunaan jaringan internet di lingkungan pemerintahan.
Hal itu merupakan bagaian dari upaya memperkuat transformasi digital melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Selain itu, inovasi lain yang diterapkan yaitu SAMAWA (Semua Data untuk Warga).
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan bahwa dengan adanya integrasi data yang dilakukan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maka diharapkan kebijakan akan mudah untuk dijalankan.
“Kebijakan akan mudah dieksekusi apabila didasarkan kepada data yang kita olah. Apalagi pemerintah sedang gencar melakukan pemersatuan data yang ada di semua lini, termasuk data kemiskinan, agar bisa memberikan kebijakan yang tepat sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Kesesuaian data dengan fakta di lapangan menjadi hal yang penting. Sebab seringkali kebijakan susah dijalankan karena data yang tak akurat.
“Kita berharap Semarang semakin tajam dan akurat dalam membuat kebijakan berdasarkan data yang lancar dan akurat. Ada kendala dalam membuat kebiijakan yang tepat sasaran jika data yang kita butuhkan tidak tersedia atau terhambat. Nah sistem yang kita launching ini mempermudah kita,” jelasnya.
Sehingga kehadiran inovasi S’MEDI dan SAMAWA diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik,
“Mudah-mudahan dengan launching ini kita mampu melakukan upaya agar semua OPD bisa memasukkan data yang valid ke dalam sistem. Teman-teman Diskominfo sudah melakukan pelayanan untuk mempermudah masyarakat mengakses internet dengan berbagai fasilitas. selain itu, tata kelola pemerintahan bisa lebih efektif lagi dengan sistem S’MEDI ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto mengatakan bahwa penggunaan internet yang luas dan tanpa pengawasan berpotensi menimbulkan penyalahgunaan.
“S’MEDI hadir sebagai sistem yang mengintegrasikan monitoring dan pengendalian penggunaan internet agar lebih efisien, aman, dan produktif,” jelasnya.
Dengan sistem tersebut, jaringan internet di lingkungan Pemkot Semarang dipastikan digunakan secara optimal sesuai kebutuhan kerja. S’MEDI memungkinkan identifikasi terhadap pola penggunaan jaringan, deteksi aktivitas yang menyimpang, serta penerapan tindakan korektif.
Kemudian juga bisa membatasi akses ke situs-situs yang tidak mendukung produktivitas kerja dan penyusunan laporan penggunaan secara periodik untuk keperluan evaluasi.
Hal ini menjadi bagian dari komitmen kota dalam memperkuat layanan publik berbasis teknologi yang mendukung pengambilan kebijakan berbasis data (data-driven government). (Adv)

Redaksi Mitrapost.com