Bulog Pati Pastikan Bantuan Beras Tersalur 100 Persen dan Bebas Oplosan

Pati, Mitrapost.com Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Pati memastikan seluruh penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat se-eks Karesidenan Pati telah rampung 100 persen dan dalam kondisi layak konsumsi.

Pimpinan Bulog Cabang Pati, Nur Hardiansyah menegaskan bahwa setiap proses pengadaan hingga distribusi dilakukan dengan pengawasan ketat.

“Bulog selalu turun langsung ke lapangan untuk memastikan kualitas beras. Semua penyaluran sudah sesuai standar dan kini sudah 100 persen tersalurkan hingga ke tingkat desa,” katanya saat ditemui di Kantor Bulog Pati, Sabtu (2/8/2025).

Penyaluran bantuan pangan beras ini mencakup wilayah Pati, Kudus, Jepara, Rembang, dan Blora, dengan total bantuan mencapai 8.031 ton. Setiap penerima bantuan memperoleh 20 kilogram beras, yang merupakan alokasi untuk dua bulan (Juni dan Juli 2025).

“Untuk Kabupaten Pati sendiri, kami distribusikan sekitar 2.200 ton terbagi menjadi 1.100 ton untuk masing-masing alokasi bulan Juni dan Juli,” lanjutnya.

Nur juga menepis isu beredarnya beras oplosan di masyarakat. Ia menegaskan bahwa beras bantuan dari Bulog telah melewati proses pemeriksaan berlapis dan sesuai spesifikasi.

“Kami pastikan beras Bulog tidak ada yang dioplos. Jika ada isu beras oplosan yang beredar di luar, kemungkinan besar itu berasal dari pihak swasta, dan itu bukan tanggung jawab Bulog,” tegasnya.

Ia menambahkan pengawasan terhadap peredaran beras di sektor swasta merupakan kewenangan Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Hal Senada juga disampaikan Pimpinan Wilayah Bulog Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Kholisun. Ia memastikan bahwa bantuan pangan beras yang disalurkan memiliki kualitas dan berat yang sesuai dengan label kemasan.

“Isi beras sesuai dengan yang tertulis di kemasan—baik dari sisi kualitas maupun beratnya. Tidak ada pengurangan. Ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, yang turut hadir dalam kunjungan ke Gudang Bulog Pati, menegaskan bahwa stok beras baik lokal maupun impor berada dalam kondisi sangat baik. Pemeriksaan dilakukan secara acak langsung oleh Firman ke sejumlah tumpukan beras.

“Saya colok sendiri berasnya, tidak ada yang jelek. Beras dari India, Vietnam, hingga lokal semuanya bagus. Broken 5 persen pun nggak sampai. Ini membuktikan stok beras kita aman,” ujarnya.

Namun, Firman juga mengkritik lambannya mekanisme rotasi stok di gudang yang bisa menyebabkan kualitas beras menurun jika terlalu lama disimpan.

“Kalau ada beras kuning, biasanya karena stok lama. Ini bukan salah Bulog, melainkan pemerintah yang belum optimal dalam mengelola cadangan. Bulog hanya pelaksana, bukan regulator,” katanya.

Firman mendorong agar kewenangan Bulog diperluas dan diperkuat melalui revisi Undang-Undang Pangan, sehingga lembaga ini tidak hanya sebagai operator, tapi juga punya peran strategis sebagai regulator dalam urusan ketahanan pangan nasional.

“Kami siap mendukung transformasi Bulog agar menjadi pilar utama dalam manajemen pangan negara. Kita butuh lembaga yang kuat dan fleksibel untuk menjaga stabilitas pangan nasional,” tandas politisi Partai Golkar itu. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati