Sambal Pedas dan Selera Mayarakat Indonesia yang Saling Terhubung

Mitrapost.com – Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki sambal pedas yang khas sesuai selera lidah dari masyarakat masing-masing daerah.

Sebagai contoh, masyarakat Minang memilik ciri khas sambal yang cenderung sangat pedas dan asin, berbeda dengan orang Jawa khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta yang pedas dengan rasa manis tetapi tidak terlalu asin.

Mengutip dari Tirto, hal ini bahkan ditulis dalam buku berjudul Bumbu, penyedap dan Penyerta Masakan Indonesia karya Murdijati Gardjito.

Olahan masakan pedas, pada mulanya diyakini berasal dari budaya kuliner India dengan hidangan identiknya yang penuh santan dan kaya bumbu seperti kari, mie Aceh dan martabak.

Penggunaan cabai sebagai bahan olahan masakan pedas atau sambal menjadi semakin bervariasi menurut ciri lokalitas.

Cita rasa pedas dalam masakan yang salah satunya adalah sambal terbawa sampai ke meja makan orang Eropa hingga dideskripsikan sebagai pencuci mulut yang rasanya panas.

Sebutan ini dilandasi fakta bahwa hidangan pribumi pada dasarnya bersifat dingin seperti nasi panas yang disajikan dengan sambal yang rasanya pedas serta kondisi Pulau Jawa yang beriklim tropis.

Tak heran jika beberapa olahan sambal pedas tercantum di antara 1.381 resep dalam buku masak Oost-Indisch kookboek karya Catenius van der Meijden, yang terbit pertama kali pada 1922. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati