Pati, Mitrapost.com – Pemanggilan Bupati Pati Sudewo ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (28/8/2025) justru meninggalkan kekecewaan di kalangan masyarakat. Pasalnya, meski sempat diperiksa seharian penuh, Sudewo keluar dari gedung lembaga antikorupsi itu tanpa rompi oranye dan enggan mengatakan sepatah kata pun.
Diko, salah seorang warga yang ditemui di depan Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPTSP) Kabupaten Pati, mengaku heran dengan pemandangan tersebut.
“Tadi saya lihat waktu masuk ke gedung KPK, Pak Sudewo pakai masker. Tapi, sore harinya keluar sudah enggak pakai masker, langsung dikejar awak media, tanpa komentar apa pun. Itu kan jadi tanda tanya, ada apa di dalam KPK?” ujarnya.
Ia menilai, publik berhak mendapatkan penjelasan terbuka dari KPK terkait status hukum Sudewo.
“Sebagai masyarakat, saya berharap hari ini sudah ada bukti kuat. Kalau memang ada indikasi suap, mestinya jelas-jelas diumumkan. Itu kabar baik bagi masyarakat Pati kalau benar dia keluar dengan rompi oranye,” jelasnya.
Namun kenyataannya, warga justru kecewa karena Sudewo melenggang bebas. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada sesuatu yang ditutup-tutupi.
“Kita jadi bertanya-tanya, kenapa saat masuk ke KPK pakai masker, keluar juga tidak pakai masker, tapi status hukumnya tetap abu-abu? Masyarakat butuh kepastian hukum, bukan drama,” tambahnya.
Kekecewaan ini semakin memperkuat desakan warga agar KPK tidak ‘masuk angin’ dalam menangani perkara tersebut. Tekanan moral akan terus dilakukan, termasuk rencana aksi besar-besaran Masyarakat Pati Bersatu (MPB) yang akan berangkat ke Jakarta pada 31 Agustus mendatang. (*)

Wartawan Mitrapost.com