Mitrapost.com – Sebuah video viral di media sosial merekam seorang pengendara di Dalnegorsk, wilayah timur jauh Rusia, mengatakan keresahan warga sekitar terkait kendaraannya yang sudah menunggu berjam-jam akan bahan bakar yang dilaporkan kehabisan stok.
Mengutip dari CNBC Indonesia, diketahui laporan kehabisan stok tersebut terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar di wilayah timur jauh, Selatan Rusia hingga Semenanjung Krimea.
Hal itu menyebabkan para pengendara terpaksa beralih ke bensin dengan kadar oktan lebih tinggi yang jauh lebih mahal karena langkanya bensin reguler A-95.
Sebagai negara eksportir energi terbesar di dunia, krisis bahan bakar yang melanda Rusia terjadi akibat gelombang serangan drone Ukraina sejak awal Agustus, yang berhasil melumpuhkan sebagian besar kilang minyak, memicu lonjakan harga dan kelangkaan pasokan.
Menurut analis energi, serangan tersebut telah menghancurkan sekitar 17% kapasitas kilang minyak Rusia atau setara dengan 1,1 juta barel per hari. Dilaporkan juga, serangan terbaru mengenai salah satu jalur utama pemasok bahan bakar ibu kota, ialah pipa minyak Ryazan-Moskow.
Serangan ini disebut masih terkoordinasi hingga pihak kilang tidak memiliki waktu untuk memperbaiki kerusakan sebelum datangnya serangan lanjutan.
Proses pemulihan infrastruktur kini berjalan semakin sempit karena sanksi Barat memutus akses Rusia terhadap teknologi perbaikan kilang.
Dampak lebih buruk terjadi di Krimea yang menjadi wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014, akibat penutupan bandara karena ancaman drone, arus wisatawan beralih ke jalur darat hingga meningkatkan tekanan terhadap pasokan bahan bakar minyak (BBM).
Meski begitu, para analis menilai krisis ini belum cukup mengguncang upaya perang Rusia, karena sebagian besar sektor industri dan militernya masih mengandalkan solar, bukan bensin. (*)

Redaksi Mitrapost.com