Mitrapost.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti demo bulan Agustus di Indonesia. Mereka mendesak Indonesia untuk melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh aparat keamanan.
“Kami mengikuti dengan cermat rangkaian kekerasan di Indonesia dalam konteks protes nasional atas tunjangan DPR, langkah-langkah penghematan, dan dugaan penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau berlebihan oleh aparat keamanan,” ujar juru bicara Kantor HAM PBB (OHCHR), Ravina Shamdasani dilansir dari Kompas.
Setidaknya ada enam orang yang dilaporkan tewas dalam demo. PBB menilai jika pihak berwenang seharusnya menjunjung tinggi hak untuk berkumpul dengan damai dan kebebasan berekspresi. Di samping itu, juga tetap menjalankan tugas untuk menjaga ketertiban sesuai norma Internasional.
“Semua aparat keamanan, termasuk militer ketika dikerahkan dalam kapasitas penegakan hukum, harus mematuhi prinsip dasar penggunaan kekuatan dan senjata api oleh aparat penegak hukum,” jelasnya.
Dalam hal ini, ia menyebut jika dialog menjadi hal yang penting untuk menjawab keresahan publik. Media juga memegang peran penting, sehingga sudah seharusnya diperbolehkan meliput peristiwa yang terjadi secara bebas dan independen.
“Kami menekankan pentingnya dialog untuk menjawab keresahan publik,” ujarnya.
OHCHR pun menyerukan agar penyelidikan dilakukan dengan cepat, menyeluruh, dan transparan terkait dengan dugaan pelanggaran HAM internasioanal yang terjadi, termasuk dalam hal ini penggunaan kekuatan oleh aparat.
“Kami menyerukan penyelidikan cepat, menyeluruh, dan transparan atas semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional, termasuk penggunaan kekuatan,” ujarnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
