Mitrapost.com – Beberapa tahun terakhir, kopi susu literan menjadi fenomena yang meramaikan industri kuliner Indonesia. Jika sebelumnya kopi identik disajikan dalam gelas sekali minum, kini tren menghadirkan kopi dalam kemasan botol berukuran satu liter.
Pertanyaannya, apakah kopi susu literan hanya sekadar strategi bisnis atau sudah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban?
Tren kopi literan mulai menonjol sejak masa pandemi COVID-19. Pembatasan sosial membuat banyak orang tidak bisa nongkrong di kedai kopi. Produsen pun mencari cara agar tetap bisa menjangkau konsumen, salah satunya dengan menghadirkan kopi dalam kemasan literan.
Menurut laporan Toffin Indonesia (2021), penjualan kopi susu literan meningkat signifikan pada periode 2020–2021, seiring dengan meningkatnya layanan pesan antar makanan dan minuman.
Kopi susu literan menawarkan kemudahan bagi konsumen. Dengan satu botol, minuman bisa dinikmati berulang kali tanpa perlu membeli setiap hari di kedai kopi. Harga yang lebih terjangkau dibandingkan membeli per gelas juga menjadi alasan produk ini semakin diminati.
Lebih dari sekadar minuman, kopi susu literan kini menjadi bagian dari gaya hidup, terutama bagi generasi muda di perkotaan. Kehadiran minuman ini sering terlihat di acara keluarga, arisan, hingga pertemuan kerja daring.
Konsumsi kopi literan seolah menjadi simbol kepraktisan, kebersamaan, dan keakraban.
Bagi pelaku bisnis utamanya industri F&B, kopi literan membuka peluang pasar baru. Model bisnis ini tidak hanya menjangkau konsumen individu, tetapi juga kelompok. Banyak UMKM kuliner memanfaatkan tren ini sebagai pintu masuk untuk membangun merek.
Data Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia menyebutkan bahwa konsumsi kopi domestik mencapai lebih dari 5 juta kantong 60 kg per tahun, menunjukkan besarnya peluang industri ini.
Meskipun muncul dari kebutuhan praktis di masa pandemi, kopi susu literan terbukti bertahan hingga sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut bukan hanya strategi bisnis jangka pendek, tetapi telah menjadi kebiasaan baru dalam konsumsi kopi di masyarakat.
Kopi susu literan lahir dari kebutuhan praktis sekaligus strategi bisnis kreatif yang kemudian berkembang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Kepraktisan, harga ekonomis, dan simbol kebersamaan menjadikan tren ini lebih dari sekadar minuman.
Dengan prospek pasar kopi yang terus tumbuh, kopi literan tampaknya akan tetap menjadi bagian penting dari industri kuliner Indonesia. (*)

Redaksi Mitrapost.com






