Pati, Mitrapost.com – Krisis air bersih mengancam beberapa wilayah desa di Kabupaten Pati. Sebelumnya, fenomena ini sempat dirasakan warga Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati pada 9 dan 10 September 2025.
Menurut Perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah, puncak musim kemarau tahun 2025 berada di bulan Agustus dan September. Sedangkan, bulan Oktober diperkirakan mulai masuk musim penghujan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, wilayah yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih di antaranya Kecamatan Jaken, Kecamatan Jakenan, Kecamatan Pucakwangi, Kecamatan Winong dan Kecamatan Batangan.
“Memang Jaken itu pasti mengawali, kemudian diikuti dengan wilayah Jakenan, Pucakwangi dan Winong. Kemudian, untuk Juwana ke timur Batangan. Itu yang harus kita waspadai ada potensi kekurangan air bersih untuk titik-titik itu,” ujar Martinus.
Selain wilayah itu, katanya, ada beberapa titik desa lain yang berpotensi kekurangan air bersih, meski efeknya tidak begitu luas.
Sebagai langkah antisipatif, BPBD Kabupaten Pati telah menyiapkan armada truk tangki untuk pengiriman suplai air bersih.
“Maka yang kami upayakan yang pertama adalah menyiapkan armada truk tangki untuk siap dikirim ke titik yang membutuhkan,” jelasnya.
BPBD Kabupaten Pati juga menyiapkan tampungan air agar bisa dipinjam pakai oleh setiap desa yang mengalami kekurangan air bersih.
“Kami juga menyiapkan tampungan air, jadi kita mempunyai banyak tempat-tempat tampungan air yang bisa dipinjam pakai kepada desa atau masyarakat yang membutuhkan. Silahkan untuk komunikasi dengan kami, nanti kita bantu untuk menampung air bersih ketika musim kemarau,” tandasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com






