Pati, Mitrapost.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mencatat sebanyak 38 kasus flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) di tahun 2025. Meski demikian, Dinkes memastikan tidak ada lonjakan kasus, sehingga masyarakat diminta tidak panik.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, Salis Diah Rahmawati menjelaskan bahwa penyakit ini memang cenderung menyerang anak-anak, khususnya balita.
“Jumlah kasus flu Singapura di Kabupaten Pati ada 38. Tidak ada kenaikan kasus di tahun ini. Jadi, tidak ada masalah berarti,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, flu Singapura biasanya memiliki gejala awal mirip batuk pilek biasa. Namun, ada ciri khas yang membedakannya, yakni munculnya bercak merah di tangan, kaki, dan mulut. Beberapa anak juga mengalami penurunan nafsu makan karena rasa sakit di mulut.
“Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Tapi karena menyerang anak-anak, orang tua tetap perlu waspada,” tambah Salis.
Ia juga menekankan bahwa banyak kasus tidak tercatat secara resmi karena sebagian warga memilih berobat ke bidan atau dokter praktik mandiri, bukan ke puskesmas.
Sebagai langkah antisipasi, Dinkes meminta orang tua untuk mengistirahatkan anak yang sakit di rumah agar tidak menulari teman sebaya. Selain itu, diupayakan menjaga daya tahan tubuh anak dengan asupan makanan bergizi, serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama rajin mencuci tangan.
“Kalau sudah terkena, jangan dipaksakan masuk sekolah dulu. Istirahat di rumah dan jaga daya tahan tubuh anak agar cepat pulih,” pesan Salis.
Dengan kondisi terkendali ini, Dinkes mengimbau masyarakat tetap tenang, namun meningkatkan kewaspadaan terutama di musim pancaroba yang sering memicu penyakit menular. (*)

Wartawan Mitrapost.com