Mitrapost.com – Nama-nama hari dalam seminggu yang kita kenal saat ini memiliki sejarah panjang yang menarik, karena terbentuk dari perpaduan budaya, agama, hingga pengaruh peradaban besar dunia.
Seiring berjalannya waktu, penamaan hari berbeda-beda di setiap bangsa, namun banyak yang memiliki kesamaan akar dari bahasa Latin, Yunani, maupun pengaruh lokal.
Melansir dari Kompas, dalam tradisi Barat nama hari sangat dipengaruhi oleh peradaban Romawi kuno. Bangsa Romawi memberi nama hari sesuai dengan benda langit yang mereka anggap sebagai dewa, yang kemudian diadopsi oleh banyak bahasa Eropa dengan penyesuaian.
Misalnya, Sunday berasal dari dies Solis (hari matahari), Monday dari dies Lunae (hari bulan), Tuesday dari dies Martis (hari Mars, dewa perang), Wednesday dari dies Mercurii (hari Merkurius), Thursday dari dies Iovis (hari Jupiter), Friday dari dies Veneris (hari Venus), dan Saturday dari dies Saturni (hari Saturnus).
Sementara itu dalam tradisi Islam dan Arab, nama hari lebih sederhana karena menggunakan urutan angka. Yaumul Ahad berarti hari pertama, Yaumul Itsnain hari kedua, Yaumul Tsulatsa hari ketiga, dan seterusnya hingga Yaumul Sabt.
Pola penamaan ini kemudian berpengaruh besar terhadap bahasa Indonesia, sehingga kita mengenal Ahad/Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Adapun nama “Minggu” sendiri berasal dari bahasa Portugis, yaitu Domingo yang artinya hari Tuhan, karena dalam tradisi Kristen hari tersebut adalah hari ibadah. Pengaruh Portugis di Nusantara meninggalkan jejak pada istilah tersebut, meskipun sebagian masyarakat masih menyebut “Ahad” sesuai dengan tradisi Islam.
Menariknya, di kebudayaan Jawa juga terdapat sistem penanggalan tradisional yang menggunakan sebutan hari dengan akar bahasa Sanskerta, yaitu Radite (Minggu), Soma (Senin), Anggara (Selasa), Buda (Rabu), Respati (Kamis), Sukra (Jumat), dan Tumpak atau Saniscara (Sabtu).
Nama-nama ini juga terkait dengan kepercayaan Hindu-Buddha yang pernah berkembang di Nusantara.
Dari berbagai latar belakang ini terlihat bahwa asal-usul nama hari adalah cerminan interaksi budaya dan agama di masa lalu. Penamaan yang kita gunakan sehari-hari bukan sekadar sebutan praktis, tetapi juga menyimpan jejak sejarah panjang peradaban manusia.
Dengan memahami asal-usulnya, kita dapat melihat bagaimana budaya global dan lokal saling berpadu dalam kehidupan yang kita alani sekarang. (*)

Redaksi Mitrapost.com