Pati, Mitrapost.com – Agung, pria yang sempat disebut sebagai pelaku pembantingan handphone wartawan di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati, akhirnya angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut murni tidak disengaja dan meminta maaf kepada semua pihak, khususnya insan pers.
Agung mengaku dirinya merupakan warga Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Ia hadir di lokasi sidang paripurna Pansus Hak Angket DPRD Pati hanya untuk menonton sekaligus memberikan dukungan kepada Bupati Pati, Sudewo.
“Kemarin saya itu hanya nonton, ya nonton, sekaligus mendukung. Kalau soal kejadian itu, sebenarnya murni tidak ada kesengajaan. Kebetulan kondisi ramai, saya nggak sengaja nyenggol, akhirnya HP teman media jatuh,” ucapnya kepada awak media, Jumat (3/10/2025).
Saat ditanya apakah dirinya sempat melarang wartawan untuk merekam, Agung membantah.
“Saya dengar memang ada yang teriak-teriak ‘jangan rekam, jangan rekam’, tapi itu bukan saya,” tegasnya.
Meski begitu, Agung tetap menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menimpa wartawan Tribun Jateng, Mazka Hauzan Naufal. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Intinya saya minta maaf sama teman-teman media. Ke depan semoga tidak terulang lagi. Kita sama-sama saling menghormati,” ucapnya.
Sebelumnya, Mazka sempat menjadi korban penghalangan kerja jurnalistik ketika ponselnya ditampel hingga jatuh saat sedang merekam kericuhan di depan gerbang selatan DPRD Pati, Kamis (2/10/2025). Peristiwa itu terekam kamera dan sempat viral di berbagai grup WhatsApp dan media sosial. (*)

Wartawan Mitrapost.com