Guru Purworejo Tolak Cicipi Makanan MBG, Risiko Kesehatan Jadi Salah Satu Alasannya

Mitrapost.comGuru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purworejo menolak mencicipi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ada sejumlah alasan yang menjadi pertimbangan. Terlebih sejak awal tak ada komunikasi yang dijalin pihak penanggung jawab MBG dengan PGRI.

“(PGRI) Purworejo ini jelas tidak setujulah (adanya tester MBG). Pertama, karena dari awal juga tidak dilibatkan,” ujar Ketua PGRI Purworejo Irianto Gunawan dilansir dari Kompas.

Menurutnya, pihak SPPG harusnya menyediakan tester. Kebijakan melibatkan guru sebagai tester justru mengindikasikan adanya dugaan pihak penanggung jawa MBG ingin lepas tangan apabila terjadi masalah.

“Mestinya di tempat SPPG itu ada testernya, mereka berani menyajikan maka harus berani bertanggung jawab,” jelasnya.

Ketika mencicipi menu MBG, guru juga harus menghadapi risiko kesehatan yang mungkin terjadi.

“Siapa yang mau tanggung jawab? Mestinya penyedia itu juga harus bertanggung jawab bahwa makanan ini aman. Jangan sampai mengorbankan orang lain, tapi yang mendapat keuntungan mereka,” jelasnya.

Risiko yang ditanggung guru, jelasnya, tak sepadan dengan imbalan Rp100.000 yang diterima per guru. Mereka juga harus mengumpulkan ompreng yang telah dipakai kepada SPPG.

“Belum lagi kalau jumlahnya kurang, maka sekolah suruh ganti,” jelasnya.

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) berencana menjadikan guru sebagai penanggung jawab program MBG di sekolah penerima manfaat.

Kebijakan itu ada dalam Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif bagi Guru Penanggung Jawab Program MBG tertanggal 29 September 2025. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati