Mitrapost.com – Sistem autentikasi pembayaran digital menggunakan data biometrik berupa wajah dan sidik jari mulai diperkenalkan kepada masyarakat di India tanpa harus mengingat kode Personal Identification Number (PIN) lagi.
Sistem yang diadopsi oleh perusahaan milik negara atau National Payment Corporation of India bernama Unified Payments Interface (UPI) ini telah resmi disahkan per 8 Oktober 2025 dan dinobatkan sebagai jaringan pembayaran domestik paling populer di India.
Melansir dari CNBC Indonesia, proses autentikasi pembayaran jenis ini dilakukan dengan menghubungkan data biometrik yang telah tersimpan di dalam sebuah sistem identitas digital yang dikelola oleh pemerintah India bernama Aadhar.
Aadhar yang merupakan KTP digital ini telah diadopsi oleh India sejak 2009, di mana setiap warga memiliki kode unik berjumlah 12 digit yang disebut Unique Identification (UID) dengan tujuan mengurangi peredaran dokumen palsu dan potensi penyalahgunaan.
Kode unik ini menjadi representasi setiap warga negara berdasarkan data biometrik yang didapatkan dari data-data utama setiap masyarakat, seperti sidik jari dan pemindaian mata.
Setelah mendapat data tersebut, pemerintah India kemudian menyimpanya di dalam sebuah data base pusat yang dikenal sebagai Central ID Repository (CIDR).
Sementara untuk pengaktifan awal sistem pembayaran digital yang berada dalam naungan UPI ini dilakukan setelah bank sentral India berhasil mengizinkan metode autentikasi alternatif, dengan menggantikan sistem PIN yang sebelumnya telah diterapkan untuk autentikasi. (*)

Redaksi Mitrapost.com