Pati, Mitrapost.com – Uji coba penanaman bawang merah menggunakan metode True Shallot Seed (TSS) diterapkan di Desa Tompomulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati.
Rencananya, setelah persemaian akan dilakukan penanaman di lahan milik kelompok tani. Penanaman bawang merah menggunakan metode TSS ini merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah.
Biji bawang merah yang disemai saat ini baru berusia 30 hari. Rencananya, akan mulai ditanam ketika usia telah mencapai 50 hari.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Sugiharto mengatakan bahwa setelah persemaian berusia 50 hari, bawang merah akan ditanam di lahan 2 hektar.
“Untuk program pengenalan True Saled Seed (TSS) bawang merah. Jadi menanam bibit yang dimulai dari benih ini sudah disemaikan di Desa Tompomulyo untuk seluas 2 hektar rencananya,” kata Sugiharto.
Dengan percobaan ini, diharapkan hasilnya bisa maksimal dan ke depan bisa dicontoh oleh petani-petani bawang merah lain.
“Mudah-mudahan kalau petani sudah melihat artinya mulai penanaman benih semai sampai hasilnya mudah-mudahan ini bisa berkembang,” ucap dia.
Metode TSS dalam menanam bawang merah, jelasnya, merupakan solusi untuk mengurangi pengeluaran untuk pembelian bibit umbi bawang merah. Tahun 2025, harga bibit umbian bawang merah dari Nganjuk berkisar Rp50.000 sampai Rp70.000 per kilogram.
“Karena ini salah satu solusi untuk mengatasi atau pilihan harga benih yang dari umbi mahal,” jelasnya.
Selain harga relatif murah, bawang merah menggunakan metode TSS relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit. Bahkan, potensi hasilnya juga lebih tinggi.
“Harganya relatif murah, kemudian yang kedua adalah relatif aman terhadap penyakit yang ditularkan lewat umbinya. Yang ketiga dia potensinya cukup tinggi,” pungkasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com