Pati, Mitrapost.com – Lahan garam petambak di Kabupaten Pati mulai dialihkan fungsinya menjadi tambak ikan. Hal itu dilakukan untuk mengikuti perkembangan musim agar petambak tetap memperoleh penghasilan.
Salah satu petambak asal Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Sukarlan mengatakan mulai bulan Juni hingga akhir Oktober lahan tambak difungsikan untuk produksi garam.
Namun, tambah dia, mulai awal bulan November lahan garam itu sudah difungsikan kembali untuk tambak ikan bandeng.
“Garam kemarin bulan Juni sampai akhir bulan Oktober. Saat ini beralih ke ikan bandeng,” kata Sukarlan ditemui saat beraktivitas di tambak ikan bandeng, Sabtu (08/11/2025) siang.
Ia mengaku bahwa harga garam kemarin sempat di angka Rp2.100 per kilogram. Harga itu, kata dia, sudah termasuk tinggi. Menurutnya, harga itu juga dipengaruhi adanya cuaca yang tidak menentu.
“Saat ini harganya sudah Rp2.100 per kilogram. Sebelumnya Rp1.600 sampai 1.700 per kilogram. Rp2.100 ini paling tinggi menggunakan lahan langsung tanah,” jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan petambak asal Desa Ketitangwetan, Warnadi. Ia menjelaskan awal bulan November, petambak sudah mengalihkan lahan garam untuk tambak ikan.
“Bulan Oktober akhir sudah rampung, mulai Ikan Bandeng,” kata Warnadi.
Pada sebelumnya, dia menyampaikan, mulai mempersiapkan lahan garam pada bulan April. Namun, pihaknya mulai bisa produksi pada bulan Juni.
“Awal-awalnya itu petani garam mulai mempersiapkan lahan di bulan April, kalau ada panas di bulan Juni sudah mulai produksi,” jelasnya.
Meskipun sudah difungsikan sebagai tambak ikan bandeng, dia menyebut, produksi garam tahun ini tidak sebanyak tahun 2024 lalu. Hal itu, dipengaruhi cuaca yang tidak menentu.
“Hasilnya lebih banyak di tahun 2024 kemarin,” tutupnya. (*)
Wartawan Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
