Bentuk Solidaritas terhadap Serikat Pekerja, Wali Kota New York Serukan Boikot Starbucks

Mitrapost.com — Setelah Zohran Mamdani berhasil menduduki posisi Wali Kota-terpilih di New York City, salah satu bentuk seruan yang dilakukan kepada publik adalah dengan meminta untuk tidak membeli produk Starbucks, hingga perusahaan menyepakati kontrak dengan para pekerjanya.

Melansir dari IDN Financial, kampanye yang mengusung slogan “No Contract, No Coffee” dan meluas di media sosial dan komunitas pekerja ini menguatkan kembali seruan boikot yang dulu sempat menggema.

Adanya seruan ini dimunculkan, sebab perusahaan Starbucks kini tengah mengalami perselisihan dengan serikat pekerja yang sudah lama menuntut kontrak yang dianggap lebih adil, seperti peningkatan upah, kondisi kerja hingga kepastian perlindungan barista.

Menurut Mamdani, langkah boikot dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap para pekerja yang sedang melakukan pemogokan. Harapannya, tekanan publik dapat membuat perusahaan tersebut mempercepat proses negosiasi dan memberi komitmen yang jelas terhadap kesejahteraan karyawan.

Pasalnya, sampai saat ini Starbucks belum memberikan komentar secara langsung terkait seruan boikot tersebut, meskipun sebelumnya perusahaan menyatakan tetap membuka kedua tangan untuk proses dialog.

Penilaian dari para pengamat pasar menyebut jika dampak jangka pendek yang terjadi dalam penjualan ritel memang mungkin terbatas, namun adanya risiko dari hubungan industrial yang berkepanjangan mampu memengaruhi operasional dan persepsi investor.

Gerakan “No Contract, No Coffee” hadir di tengah-tengah perselisihan antara Starbucks dan serikat pekerjanya yang hingga saat ini, menjadi salah satu isu industrial yang paling menonjol di sektor ritel Amerika Serikat. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati