Mitrapost.com – Sebuah fenomena badai luar biasa bernama Petir Catatumbo sering terjadi di kawasan teluk pasang surut air payau yang berada di negara Venezuela, Danau Maracaiba, tepatnya di bibir sungai Catatumbo hingga mendapatkan status sebagai ibu kota petir dunia.
Melansir dari CNBC Indonesia, status ibu kota petir dunia disandang oleh Danau Maracaiba akibat frekuensi dari Petir Catatumbo yang berlangsung sebanyak 140 hingga 160 malam per tahunnya, selama sekitar 10 jam setiap malam, dengan intensitas hingga 280 kilatan per jamnya.
Sementara, Petir Catatumbo ini terjadi dari terbentuknya awan badai yang melibatkan pertemuan antara kelembaban angin Karibia dengan angin dingin pegunungan di atas wilayah sekitar danau dan sungai, hingga menciptakan konveksi intens pemicu badai petir berulang.
Kemudian, pemicu badai petir yang berulang sepanjang malam dalam setahun itu juga dipicu oleh pergerakan nocturnal low-level jet (NLLJ) ketika matahari terbenam hingga berhasil membawa udara lembab yang bertabrakan dengan pegunungan Andes, Perijá, dan Cordillera Mérida.
Petir Catatumbo juga dikenal luas karena memproduksi kilatan di dalam awan dengan sangat terang. Hal ini berdampak secara signifikan pada lingkungan sekitar, termasuk munculnya gangguan pada Bandara Miguel Urdaneta Fernández.
Meski begitu, area Danau Maracaibo yang tercatat memiliki sambaran petir tertinggi di dunia ini berhasil menyumbangkan cahaya kilatan yang dapat membantu produksi alami ozon di atmosfer. Fenomena tersebut juga menghasilkan pemandangan luar biasa yang dapat dilihat hingga ratusan kilometer.
Dengan segala keunikan yang dimiliki oleh fenomena Petir Catatumbo itu, mampu mewujudkan kawasan Danau Maracaibo sebagai kiblat dari cuaca langka yang tidak hanya indah, tetapi juga penting untuk dipahami dalam konteks meteorologi dan dampak lingkungan.
Perlu diketahui, fenomen Petir Catatumbo ini bahkan mengungguli frekuensi petir yang ada di daerah Afrika Tengah, sebagai kawasan yang juga terkenal dengan sambaran kilatannya yang tinggi, khususnya di sekitar Danau Victoria dan daerah tropis lainnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com






