Pati, Mitrapost.com – Penjualan daging ayam di Pasar Puri Pati, Jawa Tengah, mengalami penurunan. Kondisi ini dirasakan oleh para pedagang sejak adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu dikatakan oleh pedagang pasar puri baru, bernama Riris. Pihaknya mengungkapkan sebelum ada program MBG, setiap hari dia bisa menjual daging ayam 2 kuintal, namun kini dia hanya mampu menjual daging ayam 1,5 kuintal.
“Berkurang peminatnya karena sudah tinggi terus karena banyak program MBG, jarang orang membeli ayam,” ujar Riris ditemui di lokasi pasar puri, Jumat (05/12/2025).
Selain itu, pedagang kaki lima yang biasanya membeli daging ayam dagangannya kini semakin jarang. Maka, untuk mengatasi penurunan daya beli daging ayam, pihaknya sekarang melakukan penyetoran ke sejumlah pelanggan potensial lainnya, salah satunya ke pihak rumah makan.
“Berkurang banyak dari penjual yang di pinggir kaki lima itu yang pakai dibuat Sempol, bakso itu sudah berkurang juga yang ngambil. Paling kita menyerahnya dari kayak rumah makan,” kata dia.
Riris berharap program MBG turut menyasar para pedagang kecil, terlebih saat pasokan daging ayam di Pasar Puri Pati lancar. Pasalnya, ia mengamati, penyetor daging ayam di program prioritas nasional tersebut saat ini didominasi oleh supplier-suplier besar.
Ia menjelaskan lebih lanjut, di akhir tahun ini, harga daging ayam terus mengalami kenaikan. Semula seharga Rp37.000-Rp28.000 per kilogram, kini menjadi Rp40.000 per kilogram. Harga tersebut kemungkinan akan terus naik menjelang hari raya natal dan tahun baru 2025/2026.
“Kemungkinan bisa naik lagi ada momen Natal dan tahun baru, hanya sampai Rp40 ribu sampai Rp42 ribu per kilogram,” pungkasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com






