Mitrapost.com – Layanan keamanan siber untuk enkripsi koneksi sekaligus alat privasi digital, Surfshark didukung oleh pakar keamanan memperingatkan khalayak, bahwa era browser Artificial Intelligence (AI) tercatat dapat memperkuat praktik panen data dan pelacakan yang tidak kasat mata.
Melansir dari Detik, hal ini sejalan dengan kebijakan terbaru Apple yang memperingatkan kepada pengguna iPhone maupun Mac, untuk tidak menggunakan website Chrome serta aplikasi Google lainnya, dan hanya berfokus pada Safari sebagai langkah perlindungan paling aman.
Menurut Apple, sebuah jebakan privasi baru bagi pengguna iPhone diletakkan pada sebuah tombol “Coba aplikasi” berwarna biru yang ditempatkan Google di bagian bawah halaman pencarian.
Sistem kerja jebakan tersebut bermula ketika pengguna berpindah dari Safari ke aplikasi Google seperti Google Search ataupun Chrome, maka data yang sebelumnya telah dikumpulkan akan ditautkan secara otomatis ke identitas pengguna.
Sementara, integrasi AI Gemini di Chrome juga menguatkan level bahaya dari risiko penggunaan aplikasi Google, di mana browser tersebut mampu mengotomatiskan tindakan pengguna, termasuk transaksi yang juga otomatis membuka celah bagi serangan siber melalui indirect prompt injection.
Serangan-serangan tersebut dikabarkan dapat muncul melalui sebuah situs berbahaya, iframe pihak ketiga, atau bahkan ulasan pengguna.
Menanggapi serangkaian pernyataan yang muncul, Google mengakui adanya ancaman yang ia bawa dan menyatakan sedang dalam proses pengembangan pertahanan berlapis guna mempersulit penyerang.
Meski langkah tersebut dinilai oleh para analis menjadi sebuah mitigasi yang masih masuk dalam tahap awal, Google merencanakan penambahan model AI Gemini untuk memperbaiki risiko keamanan yang muncul dari integrasi model pertama. (*)

Redaksi Mitrapost.com






