Mitrapost.com – Seorang pilot helikopter dari Kepolisian Perairan dan Udara Republik Indonesia (Polairud Polri), AKP W Budianto memberi kesaksian atas pengiriman bantuan ke salah satu daerah di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut).
Melansir dari CNN Indonesia, salah satu titik terdampak yang sejak akhir November hingga kini masih terisolasi akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor adalah wilayah Desa Rampa, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapteng.
Terhitung lebih dari sepekan pascabencana, akses darat menuju desa yang berada di kawasan perbukitan tersebut masih tertimbun oleh material longsor, di mana sebagian jalan lainnya amblas hingga hanya menyisakan jurang di sisi jalan.
Kondisi tersebut membuat distribusi bantuan logistik hanya dapat dijalankan menggunakan transportasi udara, seperti helikopter.
Dalam hal ini, Budianto mengisahkan tantangannya ketika menerbangkan helikopter, yang menjadi satu-satunya penghubung masyarakat dengan dunia luar untuk bisa mendapatkan bantuan ke lokasi yang sulit dijangkau.
Bergantung pada cuaca dan kondisi medan, Budianto mengaku dalam sehari timnya dapat melakukan pergerakan pengiriman bantuan logistik sebanyak dua hingga tiga kali. Dirinya berharap agar pengiriman secara bertahap itu mampu membantu warga bertahan hingga akses darat terbuka.
“Saat melihat situasi di sana, kita rasanya pengen nangis kalau kita landing di sana. Makanya apa yang bisa kami lakukan, kami lakukan. Kita berikan kemampuan kita, drop logistik segera, kita kirim,” ungkap Budianto. (*)

Redaksi Mitrapost.com






