Pati, Mitrapost.com – Produksi garam di Kabupaten Pati sepanjang tahun 2025 ini hanya sebanyak 93 ribu ton. Hal itu berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati.
Kepala DKP Kabupaten Pati, Hadi Santoso menyebut produksi tahun ini berbeda dengan periode sebelumnya.
Menurut penjelasannya, Hadi menyebut pada tahun 2024 produksi garam di Kabupaten Pati ada 324 ribu ton. Adapun tahun 2023 ada sejumlah 250 ribu ton, lalu tahun 2022 hanya 55 ribu ton.
“Tertinggi itu di tahun 2024, 324 ribu ton. Di tahun 2023 itu masih 250 ribu ton, di 2022 yang memang sedikit cuma 55 ribu ton,” jelas Hadi, belum lama ini.
Dalam hal ini, Hadi mengungkapkan bahwa penyebab turunnya produk garam di Kabupaten Pati ini dikarenakan pengaruh cuaca. Pasalnya, untuk tahun 2025 terdapat kemarau basah.
Selain itu, Hadi juga menyebut luasan tambak di Kabupaten Pati masih berubah-ubah. Para petambak, tahun ini juga memilih mana yang lebih menguntungkan dari tambak ikan atau garam.
“Salah satunya selain kemarau basah, luasan lahan itu berubah-ubah. Mana yang menguntungkan untuk tambak ikan atau tambak garam,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Hadi menyebut kondisi garam di Kabupaten Pati saat ini perlu untuk dilakukan peningkatan.
“Memang kita kualitas kita perlu banyak peningkatan, kita tahu bahan bakunya airnya banyak sedimentasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hadi Santoso mengatakan harga garam di petambak pada Minggu kemarin mencapai Rp2.600 per kilogram. Sebelumnya, harga garam masih di angka Rp1.200 per kilogram. (*)

Wartawan Mitrapost.com






