Mitrapost.com – Ada suatu kaum yang dibinasakan Allah SWT lewat angin kencang yang kekuatannya sangat dahsyat. Kaum tersebut dikenal dengan sebutan kaum Ad yang hidup bersamaan dengan masa Nabi Hud AS.
Kaum Ad dikenal sebagai kelompok manusia yang mulai menyembah berhala setelah peristiwa banjir besar pada masa Nabi Nuh AS. Berhala yang disembah merupakan Shamda, Shamud, dan Hira. Maka dari itu, Nabi Hud AS diutus untuk mengembalikan kaumnya ke jalan Allah SWT.
Keberadaan kaum ini beberapa kali sempat disebutkan dalam Al-Quran salah satunya dalam surah Al-Araf ayat 65,
وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمْ هُوْدًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ
Artinya: “(Kami telah mengutus) kepada (kaum) ‘Ad saudara mereka, Hud. Dia berkata, ‘Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Tidakkah kamu bertakwa?'”
Namun, kaum Ad justru bersikap keras, suka membangkang, sewenang-wenang, serta tetap menyembah berhala. Ajakan Nabi Hud AS untuk menyembah Allah SWT yang disampaikan dengan punuh kasih sayang dan ikhlas justru didustakan, ditentang, dan dihina.
Dalam surah Hud ayat 53 berbunyi,
قَالُوْا يٰهُوْدُ مَاجِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَّمَا نَحْنُ بِتَارِكِيْٓ اٰلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Mereka (kaum Ad) berkata, “Wahai Hud, engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami dan kami tidak akan (pernah) meninggalkan sembahan kami karena perkataanmu serta kami tidak akan (pernah) percaya kepadamu.”
Kaum Ad dibinasakan oleh angin
Allah SWT memberikan peringatan keras melalui Nabi Hud AS atas penolakan untuk bertakwa kepada-Nya. Hal ini sebagaimana disampaikan Nabi Hud AS dalam surah Al-A’raf ayat 71,
قَالَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ رِجْسٌ وَّغَضَبٌۗ اَتُجَادِلُوْنَنِيْ فِيْٓ اَسْمَاۤءٍ سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ مَّا نَزَّلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطٰنٍۗ فَانْتَظِرُوْٓا اِنِّيْ مَعَكُمْ مِّنَ الْمُنْتَظِرِيْنَ
Artinya: “Dia (Hud) berkata, ‘Sungguh, sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan Aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah tidak menurunkan sedikit pun hujah (alasan pembenaran) untuk itu? Maka, tunggulah (azab dan kemarahan itu)! Sesungguhnya aku bersamamu termasuk orang-orang yang menunggu.'”
Tak lama setelahnya, Allah SWT menurunkan bencana yang dahsyat berupa angin kencang. Dalam surah Al-Mukminun ayat 39-41,
Allah berfirman, “Rasul itu berdoa: ‘Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.’ Allah berfirman: ‘Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.’ Lalu dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir. Maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu,” (QS. Al-Mukminun: 39-41). (*)

Redaksi Mitrapost.com





