Mitrapost.com – Terungkap motif pengeroyokan seorang santri oleh senior-seniornya di Pondok Pesantren (Ponpes) Santri Manjuung, Kabupaten Wonogiri. Aksi tersebut diduga karena para pelaku kesal korban tidak mengindahkan perkataannya.
“Pemicunya korban ini mungkin dirasa tidak mengindahkan senior-seniornya untuk mandi dan mencuci,” kata Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo, Jumat (19/12/2025), dikutip Detik.
Aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Sabtu (13/12/2025), menyebabkan korban inisial MMA (12) tidak sadarkan diri di kamarnya. Keesokan harinya, ayah korban datang menemui anaknya dan langsung membawa ke Rumah Sakit Umum Astrini pada Minggu (14/12/2025).
Korban sempat mendapatkan perawatan intensif, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan hingga mengembuskan nafas terakhir pada Senin (15/12/2025).
“Dari pengelola (Ponpes) dari keterangannya sudah memeriksakan (korban). Kebetulan orang tua korban pas ke sana mau memberikan uang saku. Pas ditengok ke kamar kondisinya mengigau akhirnya dibawa ke rumah sakit,” terang Agung.
Kasus ini terungkap setelah keluarga korban mencurigai ada lebam di tubuh korban. Akhirnya, pihaknya melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib agar dilakukan ekshumasi atau pembongkaran makam dan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian.
“Ada laporan dari keluarga. Jadi saat memandikan jenazah korban, dari keluarga menaruh kecurigaan di tubuh korban ada beberapa luka memar,” kata dia.
Terkait kasus ini, pihak kepolisian telah mengamankan sebanyak 9 orang santri. Agung menjelaskan, seluruh santri yang diamankan masih di bawah umur. Nantinya, akan didalami peran masing-masing anak tersebut.
“Untuk yang diamankan ada beberapa yang diamankan, saat ini masih dalam pemeriksaan. Kurang lebih ada 9 orang. Statusnya nanti kita update lagi, iya (Santri semua) masih di bawah umur. Kita masih dalami terkait peran-perannya. (Statusnya hukum) Anak sebagai pelaku,” kata Agung. (*)

Redaksi Mitrapost.com






