Mitrapost.com – Suku bunga bertahan di angka 4,75 persen cenderung mendukung likuiditas pasar. Di lain sisi, kondisi ini juga membuat antusiasme atau kepercayaan investor terhadap aset-aset berisiko berkurang. Namun belum sepenuhnya beralih ke mode “risk-off” atau menghindari risiko.
Sementara itu, dilihat dari sentimen pasar, IHSG berada dalam kondisi permintaannya diperkirakan cukup kuat sehingga bisa menghentikan penurunan harga lebih lanjut atau ada potensi harga saham tertentu naik lagi (rebound).
Oleh karena itu, berdasarkan kondisi tersebut dan teknikal perusahaan, berikut ini sejumlah saham yang diperkirakan mengalami pergerakan harga siginifikan pada Senin, (22/12/2025).
- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Harga saham BBRI pada Jumat (19/12/2025) ditutup di angka Rp3.770 dilihat dari IDX Chanel. Saham ini diprediksi bisa naik 5–12% atau di kisaran Rp3.960 — Rp4.200.
Hal itu didasarkan pada dividen yield BBRI yang menarik, yaitu mencapai 9%. Didukung dengan sektor perbankan yang menjadi penahan pelemahan indeks secara umum. Jika rotasi sektor terjadi, saham ini memiliki kemungkinan rebound.
Meski begitu, ada risiko yang dapat menjadi pertimbangan. Yaitu penurunan NIM dan profitabilitas di Q3/2025 relatif stagnan dan sensitif terhadap perubahan suku bunga dan kredit macet.
- PT Bank Mandiri (BMRI)
Harga saham BMRI pada Jumat (19/12/2025) ditutup di angka Rp5.175 dilihat dari IDX Chanel. Saham ini diprediksi bisa naik 5–10% atau di kisaran Rp5.400 — Rp5.700.
Hal itu karena Bank Mandiri merupakan bank besar dengan kinerja kredit yang tumbuh stabil dan keseimbangan asset solid. Didukung dengan permintaan kredit domestik yang luas. Sayangnya, jika BI Rate tidak turun, margin bisa tetap tertekan.
- PT Aneka Tambang (ANTM)
Harga saham ANTM pada Jumat (19/12/2025) ditutup di angka Rp3.070 dilihat dari IDX Chanel. Saham ini diprediksi bisa naik 7–15% atau di kisaran Rp3.300 — Rp3.500.
Posisi kuat nikel dan emas, membuat investor ANTM mendapatkan manfaat dari permintaan komoditas. Didukung komoditas global rebound, sehingga dapat mengangkat harga saham. Namun tetap ada risiko fluktuasi harga komoditas global dan risiko oversupply.
- PT Telkom Indonesia (TLKM)
Harga saham TLKM pada Jumat (19/12/2025) ditutup di angka Rp3.410 dilihat dari IDX Chanel. Saham ini diprediksi bisa naik 5–8% atau di kisaran Rp3.600 — Rp3.700.
Hal itu didasarkan pada blue-chip sektor telekomunikasi dan cashflow yang kuat dari perusahaan layanan data seperti Telkom. Didukung permintaan data domestik yang tinggi. Namun ada risiko persaingan perusahaan telekomunikasi dan regulasi frekuensi dapat menekan margin.
- PT OKAS (OKAS)
Harga saham TLKM pada Jumat (19/12/2025) ditutup di angka Rp156 dilihat dari IDX Chanel. Saham ini diprediksi bisa naik 10–15% atau di kisaran Rp172 — Rp180.
Hal itu didasarkan pada potensi breakout volume besar yang dapat memicu momentum. Didukung dengan perdagangan elektronik dan volume meningkat memperkuat momentum jangka pendek. Namun ada risiko volatilitas tinggi dan tren masih belum diverifikasi fundamental kuat. (*)
Disclaimer: Perlu diingat bahwa analisis ini hanya berdasarkan data yang tersedia dan tidak dapat menjamin hasil yang pasti. Pastikan Anda melakukan riset dan analisis sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

Redaksi Mitrapost.com






