Mitrapost.com – Ratusan ribu warga terdampak bencana di Aceh disebut mulai terserang penyakit, mulai dari ispa, diare, hingga campak.
Diketahui, sebanyak 382 ribu orang masih berada di pengungsian akibat rumah rusak setelah diterjang banjir dan tanah longsor akhir November 2025. Sementara, 10 ribuan kasus telah ditemukan tersebar di 9 kabupaten/kota.
“Campak kita baru mendapatkan 9 kasus, dan ini yang kita khawatir kalau dia tinggal di barak, itu bisa menjadi penularan ke tempat lain,” kata Plt Kadinkes Aceh, Ferdiyus pada Jumat (19/12/2025), dikutip Detik.
Untuk mencegah penularan, pihaknya telah meminta tenaga medis di posko memindahkah suspek campak dari pengungsian ke lokasi tertentu. Pemindahan pengungsi terindikasi campak ini ditujukan agar penyakit bisa dilokalisasi, sehingga penanganannya lebih cepat.
Selain itu, Dinkes juga sudah menyiapkan tenaga surveilans untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB). Obat-obatan juga terus dipasok ke daerah-daerah terdampak, sekaligus penerjunan tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada korban bencana.
“Situasi sekarang penyakit yang mungkin potensial, bukan KLB untuk mengantisipasi kita sudah menyiapkan tenaga surveilance itu yang kita takutkan yang paling banyak di pengungsian itu 3 (penyakit) ispa, gatal-gatal dan diare,” ujar Ferdiyus. (*)

Redaksi Mitrapost.com






