Mitrapost.com – Tidak hanya wanita, pria juga turut mengambil andil jika ia dan pasangan tak kunjung mendapat momongan. Pasalnya, masalah kesuburan pria didasari oleh banyak faktor, seperti gaya hidup, pola makan, merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan tertentu.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Science Daily, antara 6% hingga 10% kasus gangguan kesuburan pria disebabkan karena infeksi saluran kencing.
Sayangnya, masih banyak pria yang belum memiliki kesadaran penuh tentang bahaya infeksi saluran kencing, sehingga kerap terlambat ditangani oleh dokter spesialis saluran kemih (urologi).
Bagaimana infeksi saluran kencing atau kemih memengaruhi kesuburan pria?
Meski infeksi saluran kencing bukan penyakit menular seksual (PMS), tetapi beberapa jenis bakteri menyebar dan menginfeksi saluran kencing Anda saat berhubungan seksual.
Bakteri akan berjalan dari uretra menuju organ seks dalam pria, seperti testis, epididimis, dan kelenjar prostat lewat aliran darah. Padahal organ-organ tersebut berperan penting untuk memproduksi semen dan sperma saat pria ejakulasi.
Kondisi ini berisiko menyebabkan gangguan sperma lain, karena sel sperma sangat sensitif terhadap infeksi dari bakteri, virus, jamur, dan parasit. Pengecilan ukuran testis juga mungkin terjadi akibat komplikasi epididimitis akut.
Masih berkaitan dengan sperma, infeksi bakteri ini juga memicu peradangan dan pembengkakan kelenjar prostat yang dinamakan prostatitis.
Prostatitis menyebabkan volume sperma menurun. Bahkan dalam beberapa kasus, air mani sama sekali tidak mengandung sel sperma. Kondisi ini dikenal dengan istilah sperma encer.
Infeksi bakteri juga memicu kerusakan DNA pada sperma. Alhasil, proses pematangan sperma, jumlah, morfologi, dan motilitas sperma terganggu yang nantinya berdampak pada kesuburan pria.
Baca juga: Puasa Bisa Meningkatkan Kesuburan Pria? Begini Penjelasan Dokter
Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kencing Pria
Jika Anda mengalami gejala infeksi saluran kencing seperti nyeri setiap buang air kecil, warna urine gelap, urine beraroma tidak sedap, dan sebagainya, segera kunjungi rumah sakit atau penyedia layanan untuk konsultasi dengan dokter spesialis saluran kemih.
Dokter akan menjalani pemeriksaan fisik dan Anda juga diminta untuk melakukan serangkaian tes. Mungkin dokter juga merekomendasikan pemeriksaan urine dan pemeriksaan tambahan lain untuk mendeteksi adanya gangguan lain di bagian saluran kemih.
Umumnya, kasus infeksi saluran kencing dapat diobati dengan resep antibiotik yang diberikan dokter. Anda biasanya dianjurkan mengonsumsi antibiotik selama 3 hingga 10 hari.
Obat-obatan seperti paracetamol dan ibuprofen dapat berguna untuk meredakan nyeri di saluran kemih dan menurunkan demam.
Namun, pastikan Anda sudah bicarakan dengan dokter terlebih dahulu jika ingin mengombinasikan obat resep dengan obat bebas di pasaran. Anda juga bisa mengonsumsi jus buah dan suplemen vitamin C secara teratur untuk meningkatkan keasaman urine.
Demi mempercepat penyembuhan infeksi saluran kencing, perbanyak minum air putih untuk mengeluarkan urine dan bakteri.
Usahakan tidak menahan kencing agar infeksi segera pulih. Serta selalu jaga kebersihan penis supaya kuman yang menempel di area penis tidak masuk ke saluran kencing.
Baca juga: Seminggu Pasca Lebaran, Apa Kabar Berat Badan?
Alternatif lain mengobati infeksi saluran kemih
- Kompres perut bagian bawah dengan air hangat.
- Jangan berhubungan intim sampai infeksi sembuh total.
- Perbanyak minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
- Mandi atau berendam air hangat selama 15 hingga 20 menit untuk meredakan rasa nyeri.
- Tidak minum kopi, alkohol, dan makan makanan pedas sampai peradangan infeksi sembuh total.
(*)
Baca juga: Jaga Daya Tahan Tubuh Si Kecil Agar Tetap Aktif dengan Tips Ini