“Sudah dua hari kami melaksanakan ujian kelas akhir, alhamdulillah lancar. Dengan aplikasi Aliya ini. Kalau google kan ndak bisa ngacak, ini bisa. Kalau zoom trouble teknisnya masih banyak,” lanjutnya.
Inovasi ini diapresiasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono. Anggota Dewan Komisi E ini menilai tidak banyak sekolah bahkan madrasah yang mempunyai aplikasi sendiri dalam menunjang KBM.
Menurutnya, inovasi ini adalah pemanfaatan anak muda yang mempunyai keahlian di bidang IT. Endro berharap hal ini dapat dicontoh di bidang lainnya.
“Ini sangat bagus. Kami malah kaget adanya inovasi ini. Ini karena memang adanya anak-anak muda yang kayak gini. Semoga di bidang lainnya seperti pertanian juga ada anak muda yang mau berkecimpung dan berinovasi seperti ini,” harap Endro. (*)
Baca juga :
- Bupati Pati Laporkan Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2019
- Ditutup Tiga Hari, Pasar Mangkang Lakukan Sterilisasi
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook dan instagram