Kepercayaan tersebut berkembang berdasarkan salah satu cerita perjalanan dakwah Syaikh Mutamakkin. Menurut cerita, saat Syaikh Mutamakkin masih aktif berdakwah dan mengajar, ia mempunyai murid dari golongan jin.
Nah, diasumsikan murid dari Syaikh Mutamakin tidak berkenan jika peninggalan dari sang guru dibuat mainan.
“Besar kemungkinan yang menjaga mimbar itu muridnya Syaikh Mutamakkin. Kan asli punya murid jin,” ungkap Akhlis.
Kepercayaan tersebut hingga kini masih diindahkan dan menjadi peraturan masjid. Para wisatawan atau santri baru yang mondok di Kajen, menjelang sholat berjamaah akan diperingatkan oleh penduduk sekitar untuk tidak memegang ornamen kepala naga di mimbar Masjid Jami’ Kajen, karena diyakini bila sudah nggeblak, akan sulit disembuhkan oleh kiai besar sekalipun. (*)
Baca juga:
- Alih-Alih untuk Menjaga Diri, Khodam dapat Mengganggu Anak Turunnya
- Kenali Sosok Kajiman, Makhluk yang Ditolak Masuk Alam Barzah
- Wiwit, Kenduren Ajaran Sunan Kalijaga Sambut Masa Panen