Pemdes Kauman Berharap Alun-alun Juwana Bebas PGOT

Pati, Mitrapost.com – Pemerintah Desa Kauman Kecamatan Juwana berharap area Alun - Alun Juwana bersih dari para pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT). Hal tersebut karena keberadaan mereka menimbulkan keresahan bagi warga maupun para pedagang. Kades Kauman, Ahmad Purwanto menyampaikan berdasarkan pengaduan warganya para pengamen dan pengemis sering memaksa saat meminta uang kepada pengunjung. Bahkan para pengamen masih beroperasi sampai tengah malam hingga pukul 01.00 dini hari. "Sehinggga keberadaanya menimbulkan keresahan-keresahan bagi warga maupun para pedangang di Alun-Alun Juwana," ujar Ahmad. Rata-rata pengamen tersebut, lanjut Ahmad, sebagian besar berasal dari daerah Rembang, Lasem, serta daerah Jatirogo dan dari Blora. Baca juga: Dianggap Mengganggu Pengunjung Alun-Alun Juwana, Satpol PP Pati Razia PGOT Bahkan hampir setiap malamnya, terlebih pada malam Minggu sirkulasi pengamen sama pengemis silih berganti hampir ada sekitar 20-an. "Dan itu kita sering temui karena setiap malam kita selalu memonitor dan keliling di Alun-alun, karena hal ini merupakan bagian dari tanggungjawab kami selaku Pemerintah Desa Kauman," bebernya. Pihaknya berharap dengan adanya razia ini bisa di lakukan terus menerus supaya Juwana bisa menjadi kondusif, aman dan nyaman untuk dikunjungi dari masyarakat manapun. Apalagi Juwana memang berpotensi untuk dikunjungi seluruh lapisan masyarakat karena berada di Jalur Pantura. "Sehingga kami berharap kegiatan ini dilakukan tidak hanya sekali saja, minimal satu minggu sekali supaya situasi dan kondisi Alun-alun Juwana menjadi kondusif dan terbebas dari hal- hal yang dapat menimbulkan keresahan warga," pungkasnya. (*) Baca juga: Permudah Pelayanan Publik, Dishub Pati Akan Gantikan Buku KIR Dengan Smartcard Kejari Pati Pulihkan Rp224 Juta dari Tunggakan Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sempat Tertunda, Bantuan Rp 600 Ribu untuk Pekerja Diluncurkan 27 Agustus Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram Redaktur : Ulfa PS