Ganjar menjelaskan kelangkaan pupuk yang terjadi selama ini dikarenakan karena kurangnya alokasi. Sehingga, pembagian sangat sulit dilakukan dan harus benar-benar tepat sasaran.
“Inilah mengapa harus ada kartu tani, agar semuanya presisi. Saya minta penyuluh pertanian juga menyampaikan hal itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Suryo Banendro mengatakan, pihaknya sudah mengajukan penambahan kuota pupuk bersubsidi di Jateng pada 15 Juni lalu.
Suryo juga membenarkan bahwa pemerintah pusat sudah menyetujui penambahan pupuk secara nasional.
“Kami mengajukan penambahan sebanyak 390.000 ton. Mudah-mudahan terealisasi semuanya untuk memenuhi kekurangan pupuk petani di Jawa Tengah,” harapnya. (*)
Baca juga:
- Stok Pupuk Subsidi di Pati Menipis, Tinggal 20 Persen
- Dinas Pertanian Pati Klaim Kartu Tani Berikan Manfaat Bagi Petani
- Keluhan Petani Bawang Pati : Ongkos Naik, Harga Jual Turun
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram