Pati, Mitrapost.com – Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) pada tahun ini terkena pemotongan sebesar 60 persen. Dan hanya tersisa sebesar 40 persen.
Pemotongan ini karena adanya proses refocusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati untuk penanganan Covid-19.
Hal ini sempat diprotes Forum Komunikasi Kepala Madrasah (FKKM) se-Kabupaten Pati. Karena BOSDa ini sangat dibutuhkan oleh para siswa untuk kegiatan belajar mengajar.
Permasalahan ini pun diperhatikan Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar). Melalui juru bicaranya, Endah Sri Wahyuningati, mereka berharap persoalan ini tidak terjadi pada tahun 2021 mendatang.
Baca juga : Dewan Pati Sayangkan Anggaran BOSDa ke Siswa Hanya Cair 40%
Pihaknya juga berharap alokasi anggaran BOSDa bisa dikembalikan sesuai pagu rencana awal.
“Terkait alokasi BOSDa (yang) dimana dalam proses refocusing APBD tahun anggaran 2020 tertera imbas pemotongan hingga 60% dari rencana awal,” ungkap Endah Sri Wahyuningati dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pati, belum lama ini.
“FPG (Fraksi Partai Golkar) mengingatkan agar alokasi anggarannya bisa dikembalikan sesuai dengan pagu rencana awal anggaran semula,” lanjut Endah Sri Wahyuningati.
Alokasi BOSDa sendiri seharusnya sebesar Rp 43.000 setiap siswa SD maupun MI, dan Rp 86.000 untuk setiap siswa SMP maupun MTs. (Adv/UH/DF/SHT)
Baca juga :
- Kunjungi SMAN 1 Temanggung, Ganjar Bikin Nangis Murid Hingga Hadiah Laptop
- Dewan Pati Berharap Ada Pengganti Dana BOSDa yang Kena Refocusing
- Isu Dana BOSDA Dipotong, FKPPM Pati Audiensi ke Dewan
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa
Wartawan