Batik tulis ini bertahan hingga kini dan telah digunakan oleh para pejabat negara. Batik ini mampu menarik perhatian para pecinta batik, karena memiliki motif yang khas dan berbeda dengan batik yang lain.
Beberapa motif batik yang diperkenalkan oleh Nyai Sabirah adalah Sekar Jagad, Magel Ati, Padas Gempal dan Limaran. Selain itu, ada satu motif batik yang khusus dibuat Nyai Sabirah untuk pasangannya, yaitu Gandrung.
Motif ini dibuat karena kekasih Nyai Sabirah yang bernama Joko Suyono dan beralih nama menjadi Joko Pekuwon dari Majapahit mengajaknya menikah. Tetapi, Nyai Sabirah tidak percaya dan menganggap bahwa Joko Pekuwon itu sudah memiliki kekasih di Kerajaan Majapahit.
Tak menyerah, Joko Pekuwon pun terus berusaha meyakinkan Nyai Sabirah. Nyai Sabirah membuka kesempatan bagi Joko Pekuwon dengan syarat membangun 9 sumur dalam satu malam. Tanpa ragu Joko Pekuwon pun menyetujuinya.
Kemudian, jadilah 9 sumur yang Nyai Sabirah minta. Di salah satu sumur, Nyai Sabirah menaruh kecurigaan. Ia menduga sumur itu bukan buatan kekasihnya melainkan sumur yang biasa Ia digunakan untuk membuat batik.