Duo Pelukis Rembang Bakal Pamerkan Karyanya di Yogyakarta

Sedangkan, kata sosialisme ia ambil dari kenangan akan tingkahlaku dari seorang gurunya tersebut. Ia merekam bahwa sosok kyai yang ia lukis dulunya menggunakan hasil kebun untuk mencukupi semua kebutuhan santri, terutama kebutuhan makan.

Selain itu, menurut pelukis asal Sluke tersebut, dari hasil kebun itu pula konsep sosialisme juga diterapkan ke tetangganya.  Hal tersebut diterapkan dengan bersedekah atau memberi kebutuhan pangan ke tetangganya.

Tak hanya itu, Abdul Chamim mengatakan, bahkan kyainya bersedia menanggung hidup keluarga musuhnya selama 6 tahun.

Baca juga: Kantongi Surat Izin Mendagri, Pjs Bupati Rembang Ikuti Pembahasan Raperda

“Dulu (pada masa orde baru) ketika pak kyai dituduh tidak memilih salah satu partai ada seseorang yang mengancamnya dengan golok.  Melihat itu para santri kesal dan menghajar lelaki itu hingga babak belur.  Tapi hebatnya, pak kyai malah mengatakan akan menanggung hidupnya dan keluarga selama 6 tahun,” imbuhnya.