Kudus, Mitrapost.com – Hasil tes kejiwaan warga Kudus yang mengajak anaknya bunuh diri menunjukkan EG (48) tidak menderita gangguan jiwa.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma, Jumat (30/10/2020).
“Karena hasil tes kejiwaan pelaku kondisinya normal, maka secara psikologis benar-benar sehat dan tidak ada gangguan kejiwaan. Untuk itu, kasus pidananya tetap dilanjutkan,” kata Kapolres.
Saat ini pelaku masih ditahan sambil menunggu berkas kasusnya lengkap. Pelaku sudah menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Amino Semarang untuk membuktikan bahwa yang bersangkutan benar-benar sehat secara psikologis.
Hasil pemeriksaan awal oleh pihak kepolisian, EG mengakui perbuatannya yang membuat anaknya meninggal.
Awalnya, pelaku berniat bunuh diri, namun melihat anaknya berinisial IM tengah menonton televisi sendirian, dirinya lantas terpikir untuk menghabisinya juga.
Baca juga: Ajak Anak Bunuh Diri, Polres Kudus Periksa Kejiwaan Sang Bapak
Pelaku beranggapan dirinya terpapar virus corona, kemudian ingin bunuh diri. Saat melihat anaknya, pelaku ingat jika beberapa hari sebelum kejadian anaknya yang sakit asma juga diyakini ikut terpapar Covid-19 sehingga ketika tengah nonton televisi ikut dibunuh.
Jika pelaku terbukti melakukan tindak pidana menghilangkan nyawa, bisa dijerat dengan pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, warga Desa Ngembal Kulon digegerkan dengan temuan dua warga yang merupakan bapak dan anak yang tergeletak di rumahnya akibat percobaan bunuh diri pada Kamis (8/10/2020) pukul 17.00 WIB.
Korban yang merupakan anak EG ditemukan di kursi dengan posisi terlilit sarung dan EG ditemukan tergeletak di lantai dengan tangan kiri mengeluarkan darah yang diduga melakukan bunuh diri usai menjerat anaknya.
Dugaan percobaan bunuh diri tersebut, EG berhasil diselamatkan sedangkan anaknya IM meninggal ketika dalam perjalanan menuju RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Selain ditemukan tali untuk bunuh diri, di lokasi kejadian juga ditemukan secarik kertas yang bertuliskan “makamkan kami dengan protokol kesehatan dengan satu liang”. (fp)
Baca juga:
- Dugaan Bunuh Diri, Ayah-Anak Desa Ngembal Minta Dimakamkan Satu Liang
- Pria Asal Korea Nekat Bunuh Diri di Apartemen Jaksel Akibat Bisnis Merugi
- Gangguan Jiwa, Lansia Ditemukan Bunuh Diri
Artikel ini telah tayang di Inews Jateng dengan judul ‘Orang Tua di Kudus yang Ajak Anak Bunuh Diri Tak Menderita Gangguan Jiwa‘.
Redaksi Mitrapost.com






