Pati, Mitrapost.com – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengungkapkan rumput vetiver atau akar wangi yang ditanam beberapa waktu lalu untuk menanggulangi bencana alam tidak tumbuh maksimal.
Program penanaman vetiver dicanangkan pemerintah kabupaten sebagai upaya mitigasi bencana banjir besar, tanah longsor, hingga tanggul jebol di kawasan rawan.
Secara fungsi rumput vetiver digadang-gadang mampu menguatkan tanah dan menahan longsor karena akarnya sangat kuat sehingga mampu mengikat berbagai material.
Namun Martinus menuturkan, dari keseluruhan rumput yang di tanam oleh BPBD dan relawan, terpantau hanya sebagian kecil saja yang tumbuh sempurna.
Baca juga: BPBD Canangkan Penanaman Rumput Vetiver untuk Cegah Longsor
Hal ini katanya dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya fungsi tanaman akar wangi.
“Vetiver ada yang tumbuh tapi presentasinya kecil, karena masyarakat belum memahami betul manfaat dari rumput itu,” kata Martinus, Sabtu (9/1/2021).
“Seperti di Sinoman, ditanam tapi setelah itu ada normalisasi. Jadi ada tumbuh baik tapi presentasinya cuma sekitar 10%,” imbuhnya.
Baca juga: 3 Juta Bibit Pohon di Kendeng, Bisa Dievaluasi 3 Tahun Lagi
Harusnya rumput yang sudah diserahkan dan ditanam tetap diperlihara dan diperhatikan perkembangannya, karena rumput jenis ini tidak tahan di musim kemarau.
Hingga akhir tahun 2020 program penanaman rumput vetiver telah dilakukan di beberapa wilayah.
“Di wilayah Pati di Sinoman, Dukuhseti di Ngagel, Margoyoso di Tunggulrejo, Gabus di Dukuh Tanjung, dan Tambakromo,” urainya.
Untuk tahun 2021 Martinus mengatakan belum akan ada lagi program penanaman rumput veriver karena belum ada alokasi bantuan benih. (*)
Baca juga: Sosialisasi Rencana Penanaman Tebu Berlangsung Alot
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS
Wartawan Area Kabupaten Pati