Pemkot Semarang Jadikan Asrama Haji Manyaran Tempat Karantina Pasien COVID-19

Semarang, Mitrapost.com – Pemkot Semarang mengubah fungsi gedung Asrama Haji menjadi tempat isolasi bagi pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG).

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kurangnya ruang isolasi dan tempat tidur bagi pasien positif virus Corona yang trennya terus mengalami kenaikan.

Kadinkes Kota Semarang, Moch Abdul Hakam mengatakan, terdapat 150 ruang di lima gedung yang dapat digunakan menjadi tempat isolasi.

Baca juga: Sinovac Tiba di Jateng, Pemkot Semarang Targetkan 1 Juta Warga Divaksin

“Lokasinya di ruang transit asrama haji di Manyaran. Ada lima gedung yang digunakan Makkah, Madinah, Arofah, Minah dan Rodhoh,” ujar dia saat ditemui di Balaikota Semarang, Selasa (12/1/2021).

Fasilitas yang ada pun sudah terbilang lengkap. Di antaranya tersedia kamar mandi di dalam kamar tidur serta luasnya tempat olahraga bagi para pasien.

Baca Juga :   Semarang Berambisi Sabet Gelar Juara Umum di Porprov 2022

“Lalu untuk kegiatan senam atau peregangan tempatnya luas banget,” kata dia.

Baca juga: Video : Tahun Baru, Pemkot Semarang Tutup Sejumlah Jalan Protokol

Tempat isolasi pasien itu juga dijaga petugas medis baik dokter, perawat hingga petugas kebersihan.

Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan RS Manyaran dan tim Ambulance Hebat untuk ikut memberikan pelayanan.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan jika okupansi bed isolasi dan bed ICU di beberapa rumah sakit telah mencapai 80 persen.

“Sampai saat ini okupansi di beberapa rumah sakit di Kota Semarang untuk pasien COVID-19 sudah 80 persen,” ujar Hendi.

Baca juga: Video : Goweser Anyer-Panarukan, Dua Pesepeda Disambut Gubernur Jateng di Kota Semarang

Baca Juga :   Pembatasan Jam Malam Upaya Tekan Kasus Covid-19 di Rembang

Hendi menjelaskan, rumah dinas wali kota sendiri akan dijadikan sebagai rumah sakit darurat yang khusus merawat orang-orang positif COVID-19 yang memiliki gejala.

“Mulai Senin, kita tingkatkan Rumah Dinas Wali Kota akan dijadikan sebagai rumah sakit darurat. Nantinya disana akan merawat pasien COVID-19 yang ada gejala seperti sesak atau demam,” kata dia.

Dilansir dari laman siagacorona.semarangkota hingga Selasa (12/1) kasus aktif COVID-19 di kota lunpia mencapai 1023 orang. (*)

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Baca Juga :   Info Grafis : Perkembangan kasus covid di 6 Kabupaten

Redaktur: Atik Zuliati

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati