Pati, Mitrapost.com – Di masa pandemi Covid-19 sektor pertanian Indonesia tumbuh tinggi dan tak terdampak. Bahkan sektor ini digadang-gadang mampu menyumbang angka pertumbuhan ekonomi nasional di saat sektor yang lain lesu.
Namun kenyataannya di pedesaan, para petani nampaknya merasakan hal yang berbeda. Sepanjang tahun 2020 harga komoditas pangan khususnya sayur di pasar selalu berubah-ubah.
Para petani sangat mengeluhkan distribusi pertanian. Saat pandemi harga jual hasil panen mengalami penurunan karena sepinya permintaan.
Belum lagi penerapan PSBB dan PPKM beberapa waktu lalu membuat para petani kesulitan mendistribusikan dagangannya ke kota-kota besar.
Imbasnya karena barang-barang mengendap di daerah sementara permintaan sedikit, menuntut para petani melakukan banting harga. Hanya sekadar memastikan mereka akan mempunyai cukup modal untuk musim selanjutnya.
Kondisi ini mendapat respons dari Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat (NKRI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso. Menurut pengamatannya sebelum masa pandemi pun sektor pertanian khususnya hortikultura di Pati produktifitasnya belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.