Pati, Mitrapost.com – Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso berharap gerakan Jateng di Rumah Saja tidak diperpanjang karena berisiko tinggi bagi perputaran ekonomi di daerah.
Narso juga mengatakan, gerakan ini harusnya dikomunikasikan lebih intens dengan pakar epidemologi.
“Kalau ini diperpanjang saya tidak berharap tidak diperpanjang kalau ini mau ada lagi monggo dievaluasi secara menyeluruh dulu, melibatkan mereka yang ahli epidemilogi,” ujar Anggota Dewan dan Politisi di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat dimintai pendapat beberapa waktu lalu.
Baca juga: Dewan Pati Ajak Masyarakat Kuatkan Sektor Pertanian
Narso juga meminta agar perekonomian masyarakat benar-benar diperhatikan jika gerakan yang sifatnya imbauan ini dijadikan kebijakan yang sifatnya mengikat.
“Juga diperhatikan tingkat bertahan masyarakat, mampu beberapa hari berapa lama. Dan juga dilihat mereka yang pekerjaannya hanya cukup untuk itu juga,” tambahnya.
Termasuk diantaranya memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak terhadap gerakan ini.
Baca juga: Perhitungkan Riwayat Penerima Vaksin, Dewan: Langkah Tepat
“Kalau misal kebutuhan pokok ditanggung kan masih ada kebutuhan-kebutuhan lain,” kata Anggota Komisi B DPRD Pati itu.
Merespons evaluasi Presiden Joko Widodo atas ketidakberhasilan Pemprov Jateng dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencanangkan program Jateng di Rumah Saja, yang secara serentak diberlakukan di 35 kabupaten/kota pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021.
Wartawan Area Kabupaten Pati