Pati, Mitrapost.com – Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Andi Hirawadi, mencatat selama masa pandemi harga ternak sapi potong cukup stabil.
Bisa dikatakan bahwa bidang usaha ini masih berkontribusi terhadap stabilitas perekonomian peternak. Walaupun di masa kritis akibat pandemi, peternak masih bisa mendapatkan keuntungan.
Bakan beternak digadang-gadang menjadi salah satu alternatif pekerjaan bagi masyarakat yang terkena PHK. Pasalnya kebutuhan masyarakat terhadap daging juga stabil.
Di pasaran, sapi dewasa masih dihargai Rp20-30 juta per ekor. Atau jika dikonversi harganya berkisar Rp45-48 ribu per kilogram bobot hidup.
“Kalau kita untuk sapi masih stabil, belum ada tanda terpengaruh pandemi. Bisa dilihat dari harganya, untuk sapi masih stabil. Harga hidup 45-48 ribu,” kata Andi saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Baca juga: Mengenal Seitan, Daging Para Vegetarian
Kendati demikian Andi mengaku, pada saat awal diterapkan pembatasan interaksi sosial dan PSBB tahap kedua di kota-kota besar harga jual sapi sempat turun karena jalur distribusi yang tidak lancar.
“Pandemi kemarin pernah berkurang 20%-an habis Idul Adha agak sepi, tapi ini sudah menuju normal lagi,” kata Andi.
Untuk mengantisipasi penurunan harga, Dispertan Pati mengimbau kepada para peternak agar menunda menjual sapi hingga Idul Fitri nanti dimana harga daging sedang tinggi-tingginya.
Dihimpun dari data Dispertan Pati, hingga tahun 2020 Kabupaten Pati memiliki 47.715 peternak sapi potong dengan populasi 116.977 sapi potong. (Adv)
Baca juga: Turunnya Daya Beli Masyarakat Membuat Disparitas Harga Kepokmas
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa
Wartawan Area Kabupaten Pati