Tingkatkan Kualitas Garam, Pati Bakal Punya Washing Plant

Pati, Mitrapost.com Kabupaten Pati melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tengah membangun washing plant untuk menunjang peningkatan kualitas garam.

Kabid Pengelolaan dan Pengembangan Produk, Johanes Harnoko, mengatakan washing plant sia[ beroperasi sekitar satu bulan lagi. Saat ini prosesnya masih terkendala pasokan listrik, sehingga pihaknya menggunakan genset sebagai penyuplai listrik.

“Kami anggarkan 53 KVA. Namun, pihak PLN menyediakan 164 KVA. Jadinya, berat biaya listrik bulanannya. Kemudian kami menggunakan genset sebagai pasokan listrik tambahan,” jelas Johanes, Kamis (11/2/2021).

Washing plant terletak di Desa Raci, Batangan dengan luas kisaran 400 m2. Lokasinya, tak jauh dari Gudang garam nasional.

“Padahal rencananya 1500 m2. Namun, setelah dihitung ulang. Luasnya 1000 m2 saja sudah cukup, 400 m2 bangunannya sedangkan sisanya untuk halamannya,” tandasnya.

Baca juga: Sejumlah Faktor Sebabkan Produksi Garam di Pati Menurun

Pembuatan washing plant merujuk dari arahan presiden pada rapat terbatas 10 Desember 2019, bahwa petambak garam harus keluar dari aktivitas on-farm menuju off-farm. Melalui PUGAR petambak garam dibiasakan supaya menerapkan kegiatan usaha penggaraman secara komunal/kelompok serta dirodong menuju budaya korporasi.

Sebelumnya, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) merencanakan pembangunan nasional tujuh washing plant. Ketujuh lokasi pembangunan, salah satunya di Kabupaten Pati. Alat itu, gunanya untuk mencuci dan memurnikan garam agar kualitas garam lebih maksimal.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Garam Lokal, Berikut Upaya DKP Pati

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP TB Haeru Rahayu mengatakan, pada 2020 KKP melalui Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) memberikan bantuan washing plant di tujuh lokasi. Yakni, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Pati, Kabupaten Brebes, Kabupaten Sampang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Pasuruan.

“Sesuai dengan arahan Presiden kegiatan PUGAR juga disandingkan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Oleh sebab itu, kegiatan PUGAR dilaksanakan secara padat karya menyerap tenaga lokal. Gunanya untuk membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19,” katanya dalam siaran pers.

“Mesin tersebut akan meningkatkan kadar natrium klorida (NaCl) pada garam menjadi minimal 94%. Kapasitas produksi 20 ton/hari. Sehingga mampu meningkatkan produksi garam berkualitas,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Dinas Kelautan: Kabupaten Pati Tidak Membutuhkan Garam Industri

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur : Ulfa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati