Pekalongan, Mitrapost.com – Sebanyak 1.700an warga Pekalongan tengah mengungsi akibat banjir. Melihat banyaknya jumlah pengungsi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada tim BPBD untuk memberikan sekat di posko pengungsian untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat meninjau pengungsian di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Rabu (17/2/2021).
Dalam kesempatan itu, Kasi Kesiapsiagaan dan Kebencanaan BPBD Pekalongan, Dimas Arga, menjelaskan total pengungsi di Kota Pekalongan ada 1.700-an orang yang tersebar di 19 lokasi. Sementara yang menempati gedung Aula Kecamatan Pekalongan Barat itu ada sekitar 230-an orang pengungsi.
Baca juga: Update Banjir di Pati: 43 Desa Tergenang, 12.548 Warga Jadi Korban
Melihat kondisi itu, Ganjar langsung memanggil Wakil Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid dan Kepala BPBD Pekalongan agar pengungsian disekat-sekat untuk menghindari penularan Covid-19. Apalagi di lokasi itu tak hanya orang dewasa, namun ada juga balita, lansia, dan ibu hamil.
“Kalau seperti ini bahaya pak. Tolong disekat, contohnya seperti pengungsian di Merapi, itu bagus disekat-sekat per keluarga, sehingga potensi penularan Covid-19 bisa ditekan,” kata gubernur.
Ganjar juga meminta pengungsi disebar ke sejumlah titik, mengingat Aula Kecamatan Pekalongan Barat terlalu sesak untuk jumlah pengungsi yang ada. Ganjar meminta Pemda Pekalongan memanfaatkan gedung-gedung sekolah yang ada untuk pengungsian.
“Apalagi cuaca masih seperti ini, maka kita harus menyiapkan dalam waktu yang lebih. BMKG sudah mengingatkan, puncak musim hujan sampai akhir Februari, meskipun pada Maret sampai April masih terjadi curah hujan. Jadi inilah yang mesti kita respon dengan cepat,” tegasnya.
Baca juga: Meski Banjir Penyuluh Pertanian Tetap Dampingi Para Petani
Ganjar juga meminta Dinas Kesehatan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan Covid-19. Ia berharap, jika alat pendeteksi Covid-19 dari UGM, GeNose sudah dikirim ke Jateng, maka alat itu bisa dikirim ke tempat-tempat pengungsian seperti ini.
“Mudah-mudahan minggu ini atau minggu depan sudah datang, nanti saya kirim ke sini untuk pengetesan. Begitu semuanya negatif, maka lokasi ini harus dikunci dan semua pendatang dibatasi serta dipastikan sehat,” tegasnya.
Disinggung terkait penanganan banjir di Pekalongan, Ganjar mengatakan, semua sedang berjalan secara bertahap. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dari hulu sampai hilir untuk mempercepat persoalan ini.
“Kami bagi tugas. Khusus Kota Pekalongan ini, kita sudah buat desainnya, semua harus konsentrasi bareng-bareng. Pak Wali menata saluran air di kotanya, saya menata sungai dan tanggul laut. Saya sudah bicara dengan Kementerian PUPR itu terus berjalan. Beberapa kontrak pekerjaan fisik juga masih terus dilakukan, akan saya pantau dan kawal terus agar progresnya bisa cepat,” pungkas gubernur. (*)
Baca juga: DPUTR Pati Anggarkan 200 Juta untuk Tambal Jalan Berlubang
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa
Redaksi Mitrapost.com