“Jadi ketika jari dimasukan ada cahaya nanti cahayanya dipilah menjadi mejikuhibiniu begitu kemudian diukur serial. Merah berapa, kuning berapa, dan seterusnya kemudian dimasukkan algoritma. Nanti akan muncul indikator high dan law,” ucap salah satu dosen pembimbing, Sari Ayu saat ditemui di Udinus, Rabu (17/3/2021).
Ketua tim penelitian, Diana mengatakan alat ini bersifat non invasif atau tidak membutuhkan luka dan darah dalam proses deteksinya.