Baca juga: Harga Jual Beras Medium Menurun Sejak 1 Februari
Langkah pertama ia meminta Pemerintah Kabupaten Pati untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, agar gabah hasil panen petani Pati dapat diserap oleh Bulog Pusat untuk meng-cover kekurangan cadangan satu juta ton beras.
“Idealnya kekurangan satu juta ton yang jadi stok bulog itu diambil dari petani. Itu bisa menyerap produksi petani di musim tanam satu, juga menjaga stabilitas harga,” kata Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indoensia (NKRI) DPRD Pati itu, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Impor Beras Akan Perpanjang Kemubaziran Stok Cadangan Bulog
Saran kedua, Narso meminta agar pemerintah mencabut atau setidaknya menunda rencana impor satu juta beras hingga masa panen raya petani dalam negeri berakhir.
Dengan harapan beras dari petani lokal lebih dulu dijual kepada masyarakat dengan harga yang lebih mahal.
“Kalau diibaratkan ada efek psikologis pasar. Jika ada statemen dari Pak Menteri tidak akan mengimpor saat panen, itu ada efek psikologis harga menajdi turun,” pungkas Ketua Fraksi NKRI itu. (Adv)