“Kita satukan untuk UMKM masuknya di objek wisata. Karena wisata itu bisa mendongkrak perekonomian. Seperti di Bali, mulai biro jasa, perhotelan, suvenir, kuliner, itu berada di wisata. Pati harus kita buat seperti ini supaya ada perubahan. Teman-teman UMKM harus inovatif,” kata dia.
Satu di antara peserta kegiatan ini ialah Munawwaroh, pelaku UMKM asal Gembong. Produk yang ia hasilkan ialah kopi bubuk aroma nangka dan bumbu siap pakai tanpa mecin yang ia labeli merek “Moena”.
Dia menekuni usaha ini sejak 2010. Selama ini, diakuinya ia hanya menjual produknya pada para kenalan dan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya harap produk saya ini bisa berkembang, setelah tadi dikasih sosialisasi untuk memperkenalkan produk di tempat pariwisata, hotel, dan lain-lain,” ucap dia. (Adv)
Baca juga:
- UMKM Kopi Kemasan Alami Penurunan Omset 40 Persen, Dispertan Beri Solusi
- Dinkop UMKM Pati: Penyaluran BPUM Tutup Akhir Januari 2021
- Video : BLT UMKM Tak Segera Diambil Bisa Hangus
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati