“Beda dengan sensus penduduk. Ini memang fokusnya pada keluarga, jadi tentang informasi keluarga. Itu yang kita data, yang kita catat di situ,” beber Widwiono.
Adapun untuk antisipasi kevalidan data, pihaknya menuturkan kevalidan data bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, petugas BKKBN mendata keluarga by name by address.
“Dari data itu kita bisa mendapatkan informasi tentang keluarga. Karena didata by name by address tentu ini datanya fokus. Artinya, ketika kita membuka data keluarga, kita bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat bagi keluarga itu sendiri maupun kantor dinas yang membutuhkan,” terangnya.
Di Jawa Tengah, akan ada sekitar 8.600 orang petugas pendataan keluarga dikerahkan. Mereka akan mengaver seluruh keluarga di 35 kabupaten/ kota yang sebelumnya telah menjalani pelatihan sejak satu bulan lalu.
Baca juga: Targetkan Pendataan Penyandang Disabilitas Mental Rampung Satu Pekan
Adapun untuk antisipasi pendataan keluarga yang berada di luar kota, pihaknya akan mendata keluarga di mana mereka tinggal pada enam bulan nanti.