Rembang Thrift Market, Kurangi Limbah Manfaatkan Pakaian Bekas

Rembang, Mitrapost.com – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam komunitas Rembang Thrift Market (RTF) menggelar even Rembang Thrifting Market (RTM). Acara tersebut digelar sejak Senin, (5/4/2021) dan direncanakan akan ditutup pada Minggu, (11/4/2021) mendatang.

Sesuai dengan namanya, RTM ini merupakan even yang digelar RTF untuk menjual pakaian-pakaian bekas dari berbagai merk. Dijelaskan oleh Febrianto (21) selaku penggagas sekaligus pegiat komunitas RTF, thrifting sendiri merupakan tindakan membeli barang bekas, dalam hal ini adalah pakaian, yang masih layak pakai.

Tindakan ini bertujuan untuk menghemat pengeluaran. Selain itu, dijelaskan Febrianto bahwa thrifting diharapkan sedikit banyak bisa berandil dalam aspek ekologis. Dalam hal ini yakni mengurangi limbah tekstil.

“Daripada dibuang, jadi limbah, mending dijual lagi,” ujarnya.

Baca juga: Angka Kematian Ibu Melahirkan di Rembang Meningkat

Febrianto menceritakan alasan RTF berdiri salah satunya karena memang di luar Rembang sudah banyak even-even semacam itu, sedangkan di wilayah Rembang masih belum ada. Maka momen pandemi ini dimanfaatkan Febrianto untuk mengadakan acara RTM, mengingat kuliah dilakukan secara online sehingga ia punya banyak waktu di Rembang. Lain itu, ia mengungkapkan bahwa melalui RTF ia ingin mengedukasi anak-anak muda Rembang terkait aktivitas thrifting yang dinilainya berdaya guna. Khususnya dalam hal ekonomi kreatif.

“Saya aslinya kan kuliah di Semarang, saya ikutan acara beginian ya di Semarang. Karena ada pandemi, saya balik ke Rembang, kuliahnya online. Ya sudah saya dan temen-temen membikin acara kaya gini,” ujarnya.

RTM ini sendiri merupakan even kedua yang ia gelar bersama kawan-kawan komunitasnya. Pertama kali even ini diadakan pada Maret 2021 lalu. Berkaca dari antusiasme kawula muda Rembang terhadap RTM #1 tersebut, ia kemudian membuat RTM #2 yang diadakan seminggu jelang Ramadan ini.

Baca juga: News Grafis : Berharap Seluruh Sekolah di Rembang Bisa Gelar PTM

Awalnya, Febrianto merasa pesimis menjual barang bekas, namun setelah menggelar even pertama, ia mulai optimistis.

“Untuk antusiasme di volume pertama, awalnya kita pesimis, banyak orang yang merendahkan barang second, second kok harganya bisa gini, second kok masih di jual. Alhamdulillah kemarin kita bisa mengedukasi dan warga Rembang banyak yang menerima. Banyak yang datang dan beli,” paparnya.

Lebih kanjut, Febrianto menjelaskan, untuk pengunjung acara RTF rata-rata didominasi oleh kalangan anak SMA, selebihnya ada orang tua namun jumlahnya kecil. Untuk harga pakaian bekas sendiri berbeda-beda, mulai dari Rp50 ribu sampai jutaan.

“Harga relatif sih, disini ada T-shirt, hoodie, tracktop, kemeja, flannel, celana, sepatu lengkap. Nah untuk harga termurah mungkin di T-shirt sih mulai Rp50 ribuan, kalau Rp120 ribu dapat tiga gitu. Tapi kalau yang termahal kita sampai satu jutaan, karena ada nilai historisnya,” pungkasnya. (*)

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati

Komentar